freightsight
Jumat, 22 November 2024

PELABUHAN

Ini Kata Aptrindo Respon Terhadap Lanjutan Pengembangan Terminal Kalibaru Priok

17 Oktober 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Kadin via logistiknews.id

Aptrindo mengingatkan pengembangan infrastruktur terminal atau pelabuhan Priok mesti dibarengi dengan konektivitas akses di daratnya.Itupun harus terjangkau dan efisien bila menggunakan akses tol langsung.

Pelaku usaha truk logistik mendukung pihak PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dalam pengembangan terminal Kalibaru untuk menambah kapasitas pelabuhan Tanjung Priok. Kendati begitu, keputusan Pelindo untuk kembali menggarap proyek Terminal Kalibaru di Tanjung Priok, Jakarta Utara itu, juga perlu mendengarkan masukan dari para operator trucking lantaran tarif tol langsung Cibitung-Cilincing saat ini tergolong mahal bagi truk.

“Jangan sampai karena tarif Tol nya mahal, truk justru pilih jalan arteti eksisting. Akhirmya kemacetan jalur distribusi dari dan ke Priok tetap terjadi. Hal-hal seperti ini yang perlu dicarikan solusinya supaya layanan pemasukan dan pengeluaran barang maupun peti kemas dari dan ke pelabuhan Priok bisa semakin lancar,” ujar Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan, pada Jumat (14/10/2022).

Dia mengatakan telah mendengar rencana Pelindo untuk mengembangkan terminal Kalibaru tersebut.

“Ya minimal kami (trucking) juga dilibatkan dalam sosialisasinya,” ujar Gemilang yang juga menjabat Chairman Asean Trucking Federation (ATF).

Gemilang mengungkapkan, persoalan kemacetan akses dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok selama ini masih menjadi momok para Sopir truk, khususnya pada hari-hari tertentu seperti menjelang closing time ekspor. Imbas kemacetan itupun, imbuhnya menimbulkan berbagai persoalan yakni mulai dari merebaknya pungli di jalan raya hingga merosotnya ritase angkutan trucking yang ujung-ujungnya menjadi beban operator trucking.

“Makanya Aptrindo mengingatkan pengembangan infrastruktur terminal atau pelabuhan Priok mesti dibarengi dengan konektivitas akses di daratnya.Itupun harus terjangkau dan efisien bila menggunakan akses tol langsung. Kalau biaya tol-nya mahal, ya percuma saja karena pada akhirnya minim truk yang melintas di akses tol tersebut,” ungkapnya.

Diketahui, Pelindo menargetkan kelanjutan proyek terminal Kalibaru pada akhir bulan ini sudah bisa memulai konstruksi. Pembangunan akan dimulai untuk Terminal Container 2 (CT2) senilai Rp 4 triliun, Terminal Produk 1, dan sebagian lahan reklamasi Terminal Kontainer 3.