PELABUHAN
23 Maret 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
• Indonesia dan India bangun konektivitas maritim lewat pengembangan Pelabuhan Sabang.
Pengembangan pelabuhan menjadi salah satu kerja sama yang dibangun antara Indonesia dan India serta merupakan bagian dari aktivitas gugus tugas konektivitas antara Aceh dan kepulauan Andaman-Nicobar.
“Pembangunan konektivitas maritim dan investasi wilayah terluar adalah prioritas strategis pemerintah Presiden Jokowi pada periode keduanya, salah satu wilayah itu adalah Aceh,” kata Plt Asisten Deputi Infrastruktur Konektivitas Kemenko Kemaritiman dan Investasi Lukijanto dalam keterangannya pada Jumat (18/3/2022).
Lukijanto menuturkan, Sabang memiliki potensi besar dari segi letak geografis sehingga dipilih sebagai lokasi pengembangan pelabuhan dan infrastruktur. Terutama dalam perspektif konektivitas Andaman di India dan Aceh di Indonesia.
“Perdagangan dan berbagai aktivitas ekonomi lain antara otoritas Aceh dan Andaman serta kerja sama Government fo Government (G2G) dan Business to Business (B2B) akan merasakan keuntungannya karena proyek pelabuhan Sabang ini,” tuturnya.
Kepala Badan Pengusaha Kawasan Sabang (BPKS) Iskandar Zulkarnain menuturkan, kerja sama tersebut akan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan kawasan Sabang serta meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dari berbagai sektor.
“Kerja sama ini diharapkan mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat secara umum dan menggenjot pengembangan daerah kawasan khususnya infrastruktur pelabuhan,” kata Iskandar.
Selain itu, stakeholder terkait juga merencanakan kerja sama dengan Port Blair yang diharapkan memberi keuntungan bagi kedua negara.
“Rencana lainnya adalah kerja sama antar pelabuhan, yaitu Pelabuhan Sabang dan Port Blair. Langkah ini diharapkan dapat membangun sister port yang menumbuhkan perekonomian kedua negara,” tambahnya.
Iskandar memaparkan, dalam prosesnya, pihak India akan bekerja langsung dari Sabang bersama dengan pihak BPKS dalam menyusun FS/Detailed project report pengembangannya.
Dalam kesempatan berbeda, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Navigasi akan melakukan kajian feasibility study, risk assesment, dan cost benefit YTS Sabang. Termasuk juga studi alur Sea Land of Sabang untuk tahun anggaran 2022.
“Kerja sama ini adalah tindak lanjutan dari pertemuan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi pada 2018 lalu yang membahas visi maritim bersama di Indo-Pasifik,” tukasnya.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi