INFO INDUSTRI
31 Oktober 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
Maskapai penerbangan angkutan penumpang dan barang akan hadapi tantangan ketidakpastian ekonomi global pada 2023.
Indonesia National Air Carriers Association (INACA) memperingatkan maskapai penerbangan akan sejumlah tantangan di tahun depan pasca melewati pandemi Covid-19. Ketua Umum INACA terpilih Denon Prawiraatmadja mengakui, bahwa dalam kepengurusan periode sebelumnya sektor penerbangan masih dalam kondisi yang cukup sulit.
Namun, pasca periode lebaran 2022 dan sejak diterbitkannya sejumlah aturan yang mendukung akselerasi penumpang dan barang, maskapai mulai melihat titik terang. Aturan ini memberikan kelonggaran atas regulasi perjalanan pascapandemi Covid-19.
Saat ini, Denon juga bersyukur karena penerbangan berhasil melewati masa sulit itu. Karenanya, untuk menuju tahap pemulihan pascapemulihan diperlukan percepatan atau akselerasi pemulihan ekonomi pada umumnya dan industri penerbangan pada khususnya melalui sinergi seluruh stakeholder terkait.
Kemudian dukungan kebijakan dan insentif dari pemerintah. Pasalnya, industri penerbangan juga masih dibayangi oleh ketidakpastian ekonomi global di 2023.
“Ke depannya, kita masih dibayangi dengan kondisi resesi global, inflasi tinggi, devaluasi kurs mata uang, kenaikan suku bunga, dan kenaikan harga bahan bakar serta energi,” ujarnya, Kamis (27/10/2022).
Oleh karena itu, Denon meminta para maskapai untuk mendukung program pemerintah dalam rangka program percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional di sektor penerbangan dan pariwisata. Langkah tersebut dimulai dari pembenahan rute dan konektivitas penerbangan, slot bandara, penentuan bandara hub dan spoke, dan lain-lain.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina INACA Irfan Setiaputra menyebutkan, dua tahun ke belakang merupakan periode masa bertahan, sedangkan tahun ini merupakan tahun pemulihan. Menurut Irfan, pandemi Covid-19 telah berlalu tetapi dampaknya masih menjadi persoalan tersendiri bagi industri penerbangan untuk kembali bangkit.
Bahkan, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memproyeksikan bahwa lalu lintas penumpang global baru akan kembali ke kondisi sebelum pandemi pada 2024. Irfan berharap, kepengurusan INACA yang baru ini dapat melanjutkan program-program yang telah diinisiasi oleh kepengurusan sebelumnya, terutama program-program penting yang membutuhkan penyelesaian segera.
Sejumlah hal tersebut di antaranya terkait pembebasan bea masuk/pajak impor suku cadang dan komponen pesawat, konektivitas transportasi udara nasional melalui program hub dan spoke, pengaturan slot penerbangan berorientasi pada pertumbuhan industri dan ekonomi, serta program-program krusial lainnya.
Adapun, dalam Rapat Umum Anggota (RUA) Indonesia National Air Carriers Association (INACA) pada Kamis 27 Oktober 20022 secara aklamasi menjadikan Denon Prawiraatmadja terpilih kembali sebagai Ketua Umum INACA Periode 2022-2025.
Bagikan artikel ini:
Tags:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi