freightsight
Jumat, 3 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Impor Minyak Indonesia Meningkat, Ada Apa?

16 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Impor Minyak

Minyak Impor via petrotrainingasia.com

• Impor minyak Indonesia pada Februari-Maret mengalami peningkatan dibandingkan Januari 2022. Faktor lonjakan impor disebabkan oleh harga minyak merangkak naik akibat innvasi Rusia ke Ukraina dan berhentinya operasional Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat.

Impor minyak Indonesia periode Februari-Maret 2022 diperkirakan merangkak naik dibanding Januari 2022. Salah satu penyebnya adalah lonjakan harga minyak. Sejak diketahui, sejak perang geopolitik antara Rusia dan Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, harga minyak terus membumbung tinggi hingga US$100 per barel.

Pada perdagangan Rabu (9/3/2022) pagi waktu Indonesia, harga minyak jenis Brent bahkan menyentuh angka tertinggi sejak Juli 2008 yaitu US$127,98 per barel. Meskipun pada hari Jumat (11/3/2022) harga minyak kembali turun dibanding sebelumnya, harganya masih tetap melampaui US$100 per barel.

Pada Jumat (11/3/2022), harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) atau light sweet mencapai level us$109,3 per barel, sedangkan harga minyak jenis Brent naik 3.05 persen menjadi US$112,7 per barel pada penutupan perdagangan di hari sebelumnya.

Satu tahun ke belakang ini, kenaikan harga minyak terus melambung dari 62,63 persen menjadi 67,78 persen. Harga tersebut masih jauh lebih tinggi daripada awal tahun yang masih menyentuh US$76 per barel. Ditinjau dari segi nilai, tingginya harga minyak akan memberikan efek langsung terhadap peningkatan impor minyak.

Selain karena faktor tingginya harga, impor minyak pada Februari-Maret ini diproyeksikan mengalami kenaikan karena adanya peningkatan stok BBM, terutama menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri yang akan berlangsung pada April-Mei 2022, serta penutupan operasional Kilang Minyak Balongan di Indramayu, Jawa Barat. Sebagai informasi, Kilang Balongan sedang dilakukan pemeliharaan skala besar sejak awal Maret 2022.

Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional, Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina Ifki Sukarya mengatakan, operasional Kilang Balongan mengalami perhentian total selama masa pemeliharaan yang dilakukan sejak awal Maret hingga akhir April 2022 mendatang.

“Operasional total di shutdown sampai akhir April,” jelasnya dalam sebuah keterangan resmi pada Rabu (9/3/2022).
Kilang Balongan di Indramayu ini memproduksi produk olahan termasuk bensin, solar, avtur dan polypropylene dengan kapasitas produksi sebesar 125.000 barel per hari.

Berhentinya operasional Kilang Balongan dapat mempengaruhi peningkatan impor minyak dan bahan bakar di Indonesia. Namun demikian, perawatan kilang ini sudah terencana sehingga dampak kebutuhan terhadap BBM sudah terkendala.