freightsight
Minggu, 19 Mei 2024

EKSPOR

Ekspor Pertanian Kaltim Kini Melonjak Secara Signifikan

7 Maret 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via kaltim.prokal.co

Ekspor hasil pertanian Kaltim ke sejumlah negara pada Januari 2023 telah mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Ekspor Kaltim Januari 2023 sebesar US$2,45 miliar, turun 19,76 persen ketimbang Desember 2022 yang sebesar US$3,05 miliar.

Ekspor hasil pertanian dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ke sejumlah negara pada Januari 2023 telah mengalami kenaikan tinggi yang jumlahnya mencapai hingga 534,18 persen, yakni dari US$380.000 pada Bulan Desember 2022 menjadi US$2,39 juta.

"Sedangkan jika dibandingkan dengan Januari 2022 yang senilai US$40.000, maka ekspor hasil pertanian Kaltim pada Januari 2023 yang senilai US$2,39 juta itu naik 5.587 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana, di Samarinda, Senin (6/3/2023).

Namun, ungkapnya lagi, peranan komoditas hasil pertanian hanya 0,10 persen terhadap total nilai ekspor Kaltim, sehingga tidak bisa memberi dampak signifikan, walaupun telah mengalami peningkatan cukup tinggi.

Secara umum, nilai ekspor Kaltim pada Bulan Januari 2023 sebesar US$2,45 miliar, turun 19,76 persen ketimbang Desember 2022 yang sebesar US$3,05 miliar. Namun, jika dibandingkan Bulan Januari 2022, maka nilai ekspor Kaltim naik 126,56 persen.

Ekspor sebesar US$2,45 miliar itu telah diperoleh dari ekspor nonmigas mencapai US$2,18 miliar, kemudian ekspor migas tercatat US$266 juta.

Secara nilai, khusus dari nonmigas, maka penurunan terbesar di Januari 2023 terhadap Desember 2022 terjadi pada bahan bakar mineral yang turun US$446,69 juta, sedangkan kenaikan terbesar terjadi pada golongan barang lemak dan minyak yang naik menjadi US$40,66 juta.

Total nilai ekspor nonmigas Kaltim pada Bulan Januari 2023 mengalami penurunan 16,98 persen jika dibandingkan dengan Desember 2022 yang disebabkan oleh turunnya ekspor pada komoditas hasil tambang dan hasil industri.

Nilai ekspor hasil tambang turun 19,49 persen, yakni dari US$2,29 miliar pada Desember menjadi US$1,84 miliar pada Januari, kemudian nilai ekspor hasil industri turun 0,56 persen, dari US$337,36 juta yang menjadi US$335,47 juta.

Jika dibandingkan dengan Bulan Januari 2022, ujarnya lagi, ekspor nonmigas Kaltim mengalami kenaikan sebesar 116,47 persen, dari US$1 miliar menjadi US$2,18 miliar pada Januari 2023.

"Peningkatan terbesar terjadi pada golongan barang hasil pertanian yang mencapai 5.587,19 persen, kemudian komoditas hasil tambang yang mengalami kenaikan sebesar 187,64 persen. Sedangkan komoditas hasil industri turun 8,58 persen," katanya pula.

Ia juga mengatakan bahwa periode Januari 2023 komoditas hasil tambang tetap menjadi andalan ekspor bagi Provinsi Kaltim, yaitu dengan peranan mencapai 75,34 persen.

"Sedangkan negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Januari 2022 adalah ke Tiongkok senilai 729,36 juta dolar AS, disusul Jepang 290,10 juta dolar AS, dan ke India yang tercatat 194,79 juta dolar AS. Tiga negara ini memberikan kontribusi ekspor mencapai 55,62 persen," kata Yusniar.