EKSPOR
16 Juni 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
Ekspor kain yang termasuk dalam bagian dari industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) secara kumulatif pada Januari – Maret 2022 mengalami kenaikan sebesar 14,63% atau sebesar US$ 146,55 juta dibanding periode sebelumnya (yoy).
Ekspor kain (Harmonized Syste Code/HS Code 56 – 60) yang termasuk dalam bagian dari industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) secara kumulatif sepanjang Januari – Maret 2022 menorehkan angka sebesar US$ 146,55 juta atau mengalami kenaikan sebesar 14,63% dibanding periode tahun sebelumnya/year on year (yoy).
Sementara itu, volume ekspor kain tercatat sebesar 30,93 ribu ton atau meningkat sebesar 7,57% yoy.
Peningkatan ekspor kain ini mencapai 83,93% selama Kuartal I-2022 yang ditopang oleh total ekspor kain Indonesia seperti kain tenun berlapis (HS Code 59) yang meningkat 43,19% yoy, kemudian diikuti kenaikan penjualan kapan gumpalan dan tali (HS Code 56) sebesar 6,25% yoy, serta kain rajutan (HS Code 60) sebesar 12,44% yoy.
“Secara umum peningkatan penjualan kain dipengaruhi oleh pemulihan permintaan apparel seiring dengan aktivitas sosial yang kembali normal pasca terkendalinya penyebaran varian Omicron. Penggunaan platform e-commerce di tengah pandemi juga turut menjad katalis positif karena penjualan ekspor kain Indonesia didukung platform yang lebih besar dari sebelumnya sehingga mampu meningkatkan basis konsumen,” kata Kepala Divisi Indonesia Eximbank Institute (IEB Institute), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank Rini Satriani pada Rabu (15/6/2022).
Melansir data yang diolah oleh IEB Institute, selama kuartal I-2022, nilai dan kenaikan ekspor kelima negara tujuan ekspor kain Indonesia yaitu Jepang tercatat sebesar US$ 28,33 juta atau tumbuh 13,78% (yoy), disusul Vietnam sebesar US$ 18,15% juta dengan tumbuh 11,50% (yoy), Amerika Serikat sebesar US$ 11,07 juta atau naik 11,91% (yoy) dan terakhir India sebesar US$ 10,25 juta atau tumbuh 31,50% (yoy).
Sedangkan untuk periode yang sama ekspor kain RI ke Korea Selatan mengalami penurunan 11,50% atau sebesar US$ 8,23 juta.
Pertumbuhan ekspor kain ke negara tujuan utama mengalami peningkatan, kecuali Korea Selatan yang disebabkan oleh melonjaknya kasus infeksi Covid-19 selama tiga bulan pertama pada tahun ini.
“Permintaan yang meningkat tinggi dari Jepang seiring dengan seasonal effect berupa kebutuhan produksi pakaian untuk musim semi serta adanya pelonggaran pembatasan aktivitas per 1 Maret 2022. Selanjutnya adanya peningkatan permintaan dari Vietnam selain dikarenakan pengendalian penyebaran infeksi Covid-19 juga disebabkan adanya pengalihan order dari Tiongkok ke Vietnam sebagai salah satu negara produsen kain,” papar Rini Satriani.
Secara terpisah, Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna F Anwar menambahkan, LPEI memiliki program Penugasan Khusus Ekspor UKM yang diperuntukkan bagi pelaku usaha berorientasi ekspor demi menjaga keberlanjutan usahanya.
“Program ini merupakan bagian dari pemulihan ekonomi nasional yang diberikan Pemerintah kepada kami. Harapan ke depannya, para pelaku dapat menggunakan program ini dengan optimal,” pungkasnya.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi