freightsight
Jumat, 22 November 2024

EKSPOR

Ekspor Indonesia Kini Kian Menurun Hingga 2,20 Persen per Juli 2022

18 Agustus 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Logistik

Ilustrasi Logistik via kominfo.go.id

Pusat Statistik (BPS) kini melaporkan bahwa kinerja ekspor Indonesia Juli 2022 kian menurun dari bulan sebelumnya.

ekspor migas Juli 2022 tercatat 1,38 miliar dolar AS atau turun 11,24 persen mom.

Pusat Statistik (BPS) kini melaporkan bahwa kinerja ekspor Indonesia Juli 2022 kian menurun dari bulan sebelumnya. Data BPS juga menyebutkan bahwa nilai ekspor Juli 2022 sebesar 25,27 miliar dolar AS atau turun 2,20 persen month to month (mtm) jika dibandingkan Juni 2022 yang sebesar 26,15 miliar dolar AS.

Hanya saja jika dibandingkan Juli 2021, kinerja ekspor naik 32,02 persen year on year (yoy) dan nilai ekspor nasional pada periode tersebut 19,37 miliar dolar AS.

Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto di sini menjelaskan bahwa penurunan ekspor Indonesia Juli didorong penurunan baik ekspor minyak dan gas (migas) atau penurunan ekspor nonmigas.

"Kalau melihat perkembangan secara bulanan, memang ekspor kita lebih rendah dari Juni 2022. Dikarenakan ada penurunan ekspor komoditas untuk migas dan nonmigas," tuturnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/8/2022).

Beliau merincikan, ekspor migas Juli 2022 tercatat 1,38 miliar dolar AS atau turun 11,24 persen mom. Penurunan ekspor migas utamanya disumbang penurunan nilai ekspor minyak mentah sebesar 60,06 persen mtm dan penurunan volume ekspor minyak mentah mencapai 60,82 persen mtm.

Sedangkan ekspor nonmigas 24,20 miliar dolar AS dan angka itu turun 1,64 persen mtm. Penurunan ini didorong penurunan ekspor besi baja sebesar 11,51 persen mtm, timah dan barang daripadanya turun 54,02 persen mtm, nikel dan barang daripadanya turun 15,53 persen mtm juga kapal perahu dan struktur terapung dengan penurunan 82,30 persen mtm.

Sementara itu, data BPS menyebutkan nilai impor Indonesia Juli 2022 21,35 miliar dolar AS. Angka tersebut mengalami kenaikan 1,64 persen dibandingkan Juni 2022 atau naik 39,86 persen jika dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

"Pertumbuhan impor di Juli 2022 lebih rendah secara mtm (month to month), dan pertumbuhan impor di Juli 2022 secara yoy (year on year) mengalami perlambatan dibandingkan Juli 2021," jelas Setianto. Berdasarkan laporan BPS, Impor nonmigas bulan Juli 2022 tercatat senilai 16,89 miliar dolar AS yang turun 2,53 persen jika dibandingkan Juni 2022 atau naik 25,41 persen dibandingkan Juli 2021.

Kemudian impor migas Juli 2022 4,46 miliar dolar AS dan angka itu naik 21,30 persen dibandingkan Juni 2022 atau naik 148,38 persen dibandingkan Juli 2021.

"Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar Juli 2022 dibandingkan Juni 2022 adalah logam mulia dan perhiasan atau permata 193,7 juta dolar AS atau setara 62,51 persen," tuturnya. Sedangkan penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar pada bulan Juli 2022 adalah mesin atau peralatan mekanik dan bagiannya 175,6 juta dolar AS atau setara 6,28 persen.