freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Ekspor-Impor Otomotif Masih bisa Surplus pada Januari 2022 walau Menurun Drastis

1 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor mobil

Ekspor Mobil via cintamobil.com

• Neraca dagang otomotif januari 2022 menunjukkan surplus 32,3 juta dolar AS.

• Ada lonjakan drastis terhadap importasi.

Neraca dagang otomotif pada januari 2022 rupanya menunjukkan adanya surplus 32,3 juta dolar AS. Padahal pada periode sebelumnya, surplus tercatat sebesar 233,8 juta dolar AS.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) kode HS 87 terkait kendaraan bermotor mencatat nilai ekspor sebesar 743,5 juta dolar AS.

Kemudian dari ekspor-impor tersebut, Indonesia rupanya masih mengantongi surplus sebesar 32,3 juta dolar AS. Terkait aktivitas ekspor justru pada Januari tahun ini memetik pertumbuhan sebesar 2,35 persen dibanding dengan torehan pada tahun lalu yang sebesar 726,4 juta dolar AS.

Sementara itu, ada lonjakan drastis terhadap importasi. Nilai impor produk otomotif bertumbuh 44,3 persen pada Januari 2022 teradapat nilai impor pada periode tahun sebelumnya yang nilainya 492,6 juta dolar AS.

Hampir sama dengan pergerakan angka tersebut, tentu secara volume ekspor impor otomotif khususnya roda empat mengalami pertumbuhan. Berdasarkan dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor kendaraan utuh selama Januari tahun ini mencapai hingga 24.510 unit yang naik menjadi 19,83 persen menjadi 20.454 unit.

Sementara itu, impor kendaraan utuh melejit pada awal tahun ini. Secara volume, jumlah kendaraan utuh diimpor pada bulan pertama sebanyak 3.710 unit yang melesat menjadi 75,9 persen dari sebelumnya 2.109 unit pada periode sebelumnya.

Dari data yang sama pun BPS telah mencatat ekspor-impor otomotif selama 2021 kinerja masih positif. Surplus pada tahun lalu mencapai 1,9 miliar dolar AS dari kinerja ekspor 8.63 miliar dolar AS dan impor sebesar 6,7 miliar dolar AS.

Walaupun demikian, Indonesia memang harus mengkhawatirkan pergerakan neraca dagang dengan China. Dari data BPS selama 2021 kinerja ekspor-impor dengan Negara China tersebut mengalami defisit parah sekitar 1,38 miliar dolar AS.

Importasi produk otomotif berasal dari China selama tahun sebelumnya mencapai 1,51 miliar dollar AS, sedangkan ekspor hanya senilai 132,8 juta dolar AS. Masalahnya dari data Gaikindo, merek mobil asal China ini tidak banyak melakukan impor kendaraan utuh.