freightsight
Rabu, 8 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Ekspor-Impor Otomotif Bisa Menang Atas ASEAN, Tapi Dihajar China dan Jepang

22 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor-Impor Otomotif

Ekspor Mobil via Indrianto Eko Suwarso / Antara Fo...

• Pasar terbesar produk otomotif Indonesia masih berasal dari ASEAN.

• Hal mencengangkan adalah terpukul nya perdagangan otomotif RI dengan China.

Pasar terbesar dari produk otomotif Indonesia ternyata masih berasal dari kawasan Negara ASEAN. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa nilai ekspor kendaraan bermotor dan bagiannya (HS 87), ekspor regional tercatat sebesar 4,4 miliar dolar AS.

Filipina masih menjadi satu negara banyak menyarap produk otomotif dari negara Indonesia. Sepanjang tahun lalu, total ekspor ke negara tersebut mencapai 2,08 miliar dolar AS atau lebih separuh dari total ekspor negara Indonesia pada Asean.

Selebihnya Indonesia pun berhasil mengoleksi ekspor terhadap Thailand dan Vietnam yang masing-masing 789,6 juta dolar AS dan 856,1 juta dolar AS. Sedangkan pasar ekspor kedua adalah Timur tengah yang berhasil menorehkan nilai ekspor sejumlah 774,7 juta dolar AS.

Bukan hanya itu, produk otomotif buatan Indonesia juga sangat digemari kawasan America Latin. Meksiko dan Brazil pun ikut berkontribusi terhadap ekspor otomotif yang masing-masing sebesar 297,8 juta dolar AS dan 172,5 juta dolar AS.

Berdasarkan data yang sama pun, BPS telah mencatat ekspor dan impor otomotif selama 2021 masih mengoleksi kinerja positif. Surplus tahun lalu saja mencapai 1,9 miliar dolar AS dari kinerja ekspor senilai 8,63 miliar dolar AS dan impor sebesar 6,7 miliar dolar. Walaupun demikian, Indonesia harus mengkhawatirkan bagaimana pergerakan neraca dagang dengan China.

DEFISIT

Namun, Indonesia harus berhadapan dengan mitra dagang yang membuat jebol neraca dagang. Misalnya Jepang, neraca dagang otomotif Indonesia masih minus 1,35 miliar dolar AS karena ekspor hanya mencatatkan nilai 677,8 juta dolar AS, sedangkan impor mencapai 2,03 miliar dolar AS.

Kondisi serupa terjadi pada Thailand, meskipun berhasil melakukan ekspor dengan nilai lumayan, defisit perdagangan degan negara tersebut mencapai 789,6 juta dolar AS. Karena nilai importasi otomotif dari negara tersebut mencapai 1,37 miliar dolar AS.

Hal mencengangkan adalah terpukul nya perdagangan otomotif RI dengan China. Importasi China melonjak drastis selama tahun lalu dari sekitar 114,6 juta dolar AS menjadi 1,51 miliar dolar AS. Indonesia neraca dagang otomotif dengan China minus 1,38 miliar dolar AS.

Data ini menjadi menarik mengingat produk China tidak mendominasi pasar otomotif nasional, apalagi dari sisi importasi. Sebagaimana yang dicatat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), importasi mobil utuh (Completely Build Up/CBU), Indonesia perlu mengakui keunggulan Thailand dan Jepang, tetapi tidak degan negara China.

Berdasarkan pada data, volume importasi CBU sepanjang 2021 mencapai 47.778 unit. Dari jumlah tersebut Thailand mengimpor sebanyak 33.923 unit atau 70,9 persen dari total impor. Sedangkan Jepang mengapalkan produk ke RI sebanyak 9.136 unit atau 19,1 persen.

Fakta membingungkan adalah China dari total impor CBU dari negeri tersebut hanya 139 unit atau setara 0,29 persen dari total volume impor.