EKSPOR
19 Mei 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
• Kemenkeu menyatakan bahwa ekspor pada April 2022 yang tercatat 27,32 miliar dolar AS.
• Potensi penguatan nilai ekspor masih akan terus tinggi seiring dengan tren positif dari harga komoditas di pasar global diperkirakan masih berlanjut.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa ekspor pada April 2022 yang tercatat 27,32 miliar dolar AS atau tumbuh menjadi sebesar 47,76 persen (yoy) adalah bukti nyata adanya perbaikan dalam struktur ekonomi Indonesia.
Febrio Kacaribu selaku Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu di Jakarta, Rabu (18/5/2022) mengatakan bahwa ini bukti nyata perbaikan struktur ekonomi fundamental dan pemerintah akan berupaya supaya perbaikan ini berkesinambungan.
Febrio juga mengatakan bahwa potensi penguatan nilai ekspor masih akan terus tinggi seiring dengan tren positif dari harga komoditas di pasar global diperkirakan masih berlanjut.
Hal tersebut juga tentu saja diimbangi dengan baik oleh pertumbuhan ekspor nonmigas yang memang konsisten kuat yaitu 47,7 persen (yoy) sedangkan ekspor migas tumbuh menjadi 48,92 persen (yoy).
Walaupun begitu, Febrio menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau potensi dampak perang Rusia-Ukraina yang memang salah satunya melalui transmisi volume juga harga komoditas global.
Sementara itu, kenaikan harga komoditas global telah membawa dampak positif tersendiri untuk ekspor Indonesia khususnya terkait energi, mineral dan logam sehingga bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Beliau juga menjelaskan likuiditas meningkat dari aktivitas ekspor akan berdampak positif untuk kegiatan konsumsi juga investasi domestik sehingga bisa mampu menjaga momentum pemulihan ekonomi.
Febrio mengatakan menguatnya ekspor diharapkan akan terus menopang surplus neraca perdagangan sehingga bisa memberikan dampak positif untuk aktivitas sektor riil.
Surplus neraca perdagangan pada April 2022 telah tercatat 7,56 miliar dolar AS meningkat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya surplus 4,54 miliar dolar AS.
Surplus neraca perdagangan tinggi ini nantinya berdampak positif pada PDB Indonesia di kuartal II-2022.
Surplus neraca perdagangan juga akan ikut menopang stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah tekanan risiko global sehingga bisa menjadi bantalan stabilitas ekonomi Indonesia.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi