freightsight
Jumat, 26 April 2024

PENGIRIMAN LAUT

Eksplorasi Potensi Kelautan serta Perikanan di Jawa Barat Selatan kini Terhambat Infrastruktur

29 Juli 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Perikanan

Kelautan Perikanan via pikiran-rakyat.com

Potensi kelautan perikanan di pesisir selatan Jawa Barat atau Priangan Timur melimpah, tetapi masih terhambat infrastruktur.

Pantura Jabar yang memiliki pelabuhan mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakatnya walaupun potensi alam laut serta perikanannya di bawah Pansel.

Potensi kelautan perikanan di pesisir selatan Jawa Barat atau Priangan Timur melimpah, tetapi masih terhambat infrastruktur.

Prof Martha Fani Cahyandito selaku Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Bandung Koordinator Jabar, mengatakan seusai data BPS (Badan Pusat Statistik) Jabar, tahun 2020, produksi ikan tangkap di Pantai Utara (Pantura) 200 ton.

"Sementara di Pansel (Pantai Selatan) mencapai kurang dari 11.000 ton. Namun di pesisir Priangan Timur masalahnya di infrastruktur," ungkap Fani dalam konferensi persnya di BI Tasikmalaya, Rabu (27/7/2022).

Fani menambahkan bahwa infrastruktur paling penting untuk menggali potensi di Pansel yaitu pelabuhan tidak ada di sini.

Sedangkan Pantura Jabar yang memang memiliki pelabuhan mampu untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakatnya walaupun potensi alam laut serta perikanannya di bawah Pansel.

Bukan hanya infrastruktur, SDM (sumber daya manusia) juga kini menjadi persoalan. Padahal potensi kelautan perikanan Jabar Selatan itu sangat luar biasa.

"Sekarang gini, pelabuhan di mana? Utara, proses perjalanan panjang untuk menggali potensi demi perkuat ketahanan pangan itu butuh infrastruktur. Kalau ada pelabuhan supaya cepat dalam pemasaran, kalau kelamaan (ikan) tak segar lagi dan sebagainya," ungkap Fani.

Bukan hanya itu, sejatinya para nelayan yang ada di wilayah itu juga menilai bantuan investasi menjadi kebutuhan kedua atau sekunder.

Paling utama dibutuhkan oleh para nelayan saat ini yaitu kemudahan untuk bisa melaut dan infrastruktur untuk kemudahan pelayanannya.

"Sebetulnya para nelayan kurang membutuhkan bantuan dan investasi, tapi mereka diberikan kemudahan untuk melaut kalau ikan tangkap. Infrastruktur betul dibutuhkan dan sentuhan digitalisasi pengolahan. Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) panjang dan tak bisa instan," ujar dia.

Dengan demikian, hasil pertemuan hari ini dirangkum beserta solusinya segera disampaikan ke Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya dan Jawa Barat yang nantinya diteruskan ke Pemprov Jabar dan pemerintah pusat.

Herawanto selaku Kepala Perwakilan BI Jabar, mengungkapkan selain berbagai produk hortikultura, Priangan Timur memiliki potensi lainnya juga sangat besar.

Yaitu di sektor perikanan, baik itu tangkap atau budidaya air tawar. Potensi tersebut juga perlu semakin dioptimalkan guna meraih ketahanan pangan.

"Dalam rangka menjaga dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi tekanan inflasi," ungkap dia.

Salah satu rekomendasi kebijakan yang bisa ditempuh untuk mendukung sektor perikanan serta maritim yaitu dengan menjaga perbaikan kinerja ekspor Jabar pada komoditas sektor fishery.

Beberapa upaya bisa dilakukan demi mendukung hal tersebut yaitu dengan melalui efisiensi interlinkage industri hulu ke hilir juga pembangunan infrastruktur pelabuhan.

Kemudian percepatan realisasi pengembangan sistem logistik terpadu, pembangunan cold storage, bahkan sampai dorongan investasi yang ada di sektor perikanan.

Di samping itu, Darjana selaku Kepala BI Tasikmalaya mengatakan bahwa ada berbagai hal yang telah dilakukan pihaknya.

Seperti memberikan bantuan-bantuan kepada para petani budidaya udang faname di wilayah pesisir Priangan Timur, Jawa Barat.

"Juga, kapal meski gak terlalu besar berkisar di harga Rp 15 juta ditambah mesin total 30 juta. Di wilayah Pangandaran motor dan mesinnya sudah tersalurkan," ungkap Darjana.

Bukan hanya itu, BI Tasikmalaya juga mengembangkan budidaya air tawar melalui para petani ikan nila melalui sistem bioflok.

"Priangan timur punya pesisir potensi ekonomi besar dan budidaya daratnya yang luar biasa," ungkap beliau.