freightsight
Selasa, 23 April 2024

INFO INDUSTRI

Pemerintah Kalsel Siap Sepenuhnya Dukung Peningkatan Ekspor Komoditas Perikanan

2 November 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

Kapal pengangkut ikan

A fishing vessel on the north sea © Paul Einerhand...

Ekspor pada komoditas perikanan pada bulan September 2021, tercatat mengalami kenaikan sebanyak 2,1 persen. Padahal, beberapa nilai ekspor dari beberapa komoditas lain, tercatat turun.

Birhasani, selaku Kepala Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan (Kalsel), mengatakan bahwa Kalimantan memang memiliki pangsa pasar yang peminatnya cukup tinggi di luar negeri.

“Jenis komoditas perikanan yang diekspor yaitu udang, selain itu ada jenis ikan tenggiri, tongkol, belut, bahkan kepiting, dan lain-lain. Jenis udang yang diekspor antara lain udang pink, udang windu, dan udang lainnya,” kata Birhasani, di Banjarmasin, Senin (25/10/2021).

Dengan adanya potensi yang besar ini, tentunya dinas perdagangan tidak ingin melewatkan kesempatan, sebaliknya, mereka ingin terus meningkatkan ekspor komoditas perikanan, yang mana salah satunya adalah melalui pelayanan administrasi yang semakin mudah.

“Kami di jajaran Dinas Perdagangan Kalsel, siap membantu pelaku usaha eksportir dalam pemenuhan segara dokumen ekspor, dengan memberikan pelayanan maksimal, mudah dan cepat, bahkan dilayani meski di luar jam kerja,” lanjut Birhasani.

Selanjutnya, Birhasani juga menyampaikan bahwa jika dibandingkan dengan sebelum masa pandemi, pasokan udang memang mengalami penurunan yang cukup besar, yakni sebanyak 30 persen. Kondisi ini pada akhirnya memicu terjadinya kenaikan harga udang yang cukup tinggi

“Selain akibat pandemi Covid-19, penyebab berkurangnya udang karena pasokannya menurun dan nelayan juga menangkapnya sudah mulai sulit, karena keberadaan udang sudah cukup jauh dari pantai,” kata Birhasani.

Di sisi lain, Jhohansyah selaku kepala dinas perikanan Kotabaru juga menyampaikan bahwa pihaknya saat ini telah melakukan penangkaran bibit udang di Balai Benih Ikan (BBI) Kotabaru, demi mengatasi kenaikan harga udang yang saat ini ada.

“Dan sekarang masyarakat juga mulai mengembangkan usaha tambak udang, yang bibitnya dibeli dari BBI Kotabaru. Hasil tambak udang tersebut oleh masyarakat dijual ke salah satu perusahaan ekspor di Kotabaru,” ucap Jhohansyah.

Namun, kendala yang ada saat ini adalah, rendahnya kapasitas produksi yang sedikit, sehingga cukup sulit untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kami berharap adanya partisipasi Pemprov Kalsel melalui Dinas Perikanan dan Kelautan turut memperkuat dan meningkatkan kapasitas BBI Kotabaru tersebut dengan memberikan fasilitas kolam, peralatan dan mesin, bahkan peningkatan SDMnya.