INFO INDUSTRI
17 Maret 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
• Kepala Ekonom BCA menilai dunia usaha mempersiapkan stok barang menjelang Lebaran mulai terlihat peningkatan impor.
• Dari sisi ekspor juga rupanya kinerja tertopang kenaikan harga komoditas terutama komoditas andalan Indonesia seperti crude palm oil (CPO) juga batu bara.
David Sumual selaku Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menilai dunia usaha mempersiapkan stok barang menjelang Lebaran mulai terlihat peningkatan impor. Walaupun begitu, neraca dagang terjaga surplus karena memang kinerja ekspor yang juga sama tinggi.
Beliau menjelaskan bahwa para importir ini mulai meningkatkan stok barangnya. Bukan hanya konsumsi mulai meningkat sejalan dengan pemulihan ekonomi dalam dua bulan pun ada hari raya idul fitri.
"Kalau dilihat impor awal tahun ini memang mengantisipasi permintaan pada Lebaran dan ini sudah mulai. Itu kenapa kami proyeksikan Februari tidak akan terlalu tinggi surplusnya [neraca dagang]," ungkap David pada Bisnis Jumat (11/3/2022).
Bank BCA memproyeksikan surplus neraca perdagangan Februari 2022 1,7 miliar dolar AS. Angka tersebut diperoleh dari ekspor yang sebelumnya telah diperkirakan tumbuh 37,1 persen (year-on-year/YoY) juga impor yang tumbuh 44,9 persen (YoY).
Menurutnya persiapan stok makanan dan minuman ini memiliki jangka yang pendek yaitu berkisar 2–3 bulan sehingga pasti akan sesuai estimasi menjelang lebaran. Periode lebih lama terjadi dalam stok barang-barang lainnya seperti tekstil yang ternyata bisa mencapai 5 bulan.
Beliau menjelaskan bahwa konflik Rusia-Ukraina turut memengaruhi nilai impor karena ada hambatan pada pasokan sejumlah barang. Hanya saja, dampak itu tidak langsung terjadi dan menurut David bisa terlihat 2–3 bulan dari saat ini jika konflik masih terus terjadi.
Dari sisi ekspor juga rupanya kinerja tertopang kenaikan harga komoditas terutama komoditas andalan Indonesia seperti crude palm oil (CPO) juga batu bara. Pertumbuhan laju ekspor relatif lebih tinggi walaupun impor meningkat sehingga surplus tetap terjaga.
"Bisa saja proyeksi neraca dagang dari BCA underestimated karena data Februari memang peningkatan harga komoditas mulai dari pertengahan Februari karena adanya eskalasi konflik di Ukraina," ungkap David.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi