freightsight
Jumat, 3 Mei 2024

PENGIRIMAN DARAT

Efisiensi Biaya Logistik Tidak Hanya Bergantung pada Infrastruktur Saja

13 Desember 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

via unsplash

Meningkatnya jumlah infrastrukturnya sangat signifikan ini rupanya masih juga dinyatakan belum berhasil untuk bisa mengefisiensikan biaya logistik.

Saat menggunakan transportasi darat, para petani di daerah Jawa Tengah harus membawa dahulu apa saja hasil alamnya ke kota besar terdekat.

Dengan meningkatnya jumlah infrastrukturnya yang dinilai sangat signifikan ini rupanya masih juga dinyatakan belum berhasil untuk bisa mengefisiensikan biaya logistik. Hal ini pun tentu saja memang lebih diakibatkan karena tidak adanya integrasi dari alat transportasi, fasilitas pendukung atau juga kebijakan yang di dalamnya saling mendukung.

Okke Permadhi selaku Pengamat Perhubungan di sini juga pihaknya menyatakan bahwa dalam menghitung suatu efisiensi biaya logistik barang, tentu saja ini tidak akan bisa hanya dengan memperhitungkan infrastruktur di dalamnya saja.

“Selain infrastrukturnya, seperti jalan tol, pelabuhan atau bandara, tentu saja juga perlu diperhatikan integrasi infrastruktur, fasilitas pendukung dan kebijakan yang diimplementasikan pada sektor terkait. Jangan hanya yang di pusat saja yang dipikirkan tapi juga yang berada di daerah, terutama daerah terpencil,” kata Okke selaku Pengamat Perhubungan pada hari Senin (12/12/2022).

Untuk contoh kecilnya saja saat menggunakan transportasi darat, tentu saja di sini para petani yang ada di daerah Jawa Tengah tentu juga harus membawa dahulu apa saja hasil alamnya ke kota besar terdekat. Setelah itu, tentu saja mereka juga harus mengganti alat transportasi mereka dengan alat transportasi lainnya untuk bisa menuju ibukota provinsi atau kota yang tingkat perdagangannya lebih ramai.

“Penggunaan transportasi yang berganti-ganti ini menyebabkan pembengkakan biaya. Jadi, harus dipertimbangkan juga oleh pemerintah, infrastrukturnya jangan hanya di kota besar saja, tapi juga harus menyasar daerah terpencil,” ungkap Okke selaku Pengamat Perhubungan.

“Kalau memang harus menggunakan dua jenis transportasi, misalnya darat dengan udara, harus ada penghubung antara dua transportasi tersebut. Jangan untuk menuju bandara, pelaku usaha atau petani harus berganti transportasi beberapa kali. Harus ada yang menghubungkan antara bandara dengan terminal atau dengan stasiun, dan sebaliknya. Pindah moda seperti ini kan juga biaya,” ungkap Okke selaku Pengamat Perhubungan lagi.

Okke rupanya di sini pun juga menyebutkan bahwa fasilitas pendukung tentu saja sudah mulai harus ditingkatkan lagi jumlahnya.

“Misalnya saja untuk frozen storage, ini kan memang masih kurang. Perlu ditambah dengan melibatkan kementerian teknis secara menyeluruh,” kata alumnus ITB ini.

Beliau pun di sini juga menekankan terkait dengan kebijakan, tentu saja juga harus dipastikan bahwa memang kebijakan antara kementerian itu tentu saja tidak saling tumpang tindih.

“Selain memastikan pelaku usaha atau pengguna jasa tidak bingung dengan aturannya, juga untuk memastikan pelaku usaha tidak memilih kebijakan yang hanya menguntungkan mereka,” pungkasnya.