freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Dukung Rusia, Ukraina Terancam Hentikan Kerja Sama Militer dan Teknologi pada Cina

7 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Rusia-Ukraina

Pasukan Rusia via (Anadolu Agency)

• Invasi Rusia ke Ukraina dan dukungan posisi Cina terhadap Rusia akan mengancam hubungan strategis Cina dalam pemasok penting teknologi, peralatan dan sumber daya manusia pada pengembangan militer Cina.

Invasi Rusia ke Ukraina diprediksi akan mengancam hubungan strategis Cina dalam pemanfaatan sumber daya Ukraina terkait pengembangan teknologi militer Tiongkok. Selama ini Ukraina menjadi pemasok penting teknologi, peralatan dan sumber daya manusia untuk pengembangan militer Cina. Termasuk jet tempur.

Dukungan Cina yang menunjukkan posisinya terhadap Rusia nampaknya akan mempersulit hubungan dagang kedua negara. Seperti kata pengamat analis militer dan diplomat dikutip dalam Reuters pada Kamis (3/3/2022).

Ukraina yang frustasi pasca invasi serta meningkatnya hubungan baik antara Beijing dengan Moskow akan berakibat pada ketidakpastian bentuk ekonomi dan pemerintah, kata mereka.

“Ukraina selalu menjadi tempat berburu militer terbaik bagi Cina. Ada banyak hal di sana yang dalam beberapa hal lebih mudah didapatkan daripada dari Rusia. Namun hubungan seperti itu akan hancur,” kata analis militer Cina yang berbasis di Moskow, Vasily Kashin dari Universitas HSE, menyusul reaksi kekecewaan pemerintah Ukraina atas dukungan diplomatic Cina terhadap Rusia.

Di luar akuisisi profil tinggi badan kapal yang dibangun sebagian dari salah satu induk kapal terakhir Uni Soviet dan badan pesawat temput SU-33, Cina telah menambah unit pembelian mesin untuk pesawat latih, kapal perusak, tank dan pesawat angkut dari Ukraina.

Atase militer yang berbasis di Asia mengungkapkan, Ukraina telah lama dicurigai menjadi sumber dari kendali dan teknologi yang digunakan dalam pengembangan misil Cina, termasuk sejumlah teknisi yang secara pribadi bekerja di sana. Hubungan ini diperkirakan akan memburuk atau menjadi sulit.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Cina tidak memberikan komentar apapun terhadap ini. Data SIPRI tidak menyebutkan nilai transaksi di setiap kesepatakan, namun berdasarkan angka yang dihasilkan selama beberapa dekade terakhir, Cina menghabiskan setidaknya 70 juta-80 juta dollar AS untuk belanja teknologi ke Ukraina setiap tahun.

Termasuk program jangka panjang bernilai 317 juta dollar untuk pennyediaan kendaraan serbu amfibi dan sekitar 380 juta dollar untuk mesin turbofan pesawat latih tempur JL-10 Cina.

Di lain pihak, keterlibatan Amerika Serikat yang kian massif di Ukraina pasca perang juga turut mendorong posisi sulit perdagangan dengan Cina. Tahun lalu saja tercatat Ukraina menghentikan pengambilalihan pembuat mesin pesawat lokal Motor Sich oleh Cina karena khawatir AS akan transfer teknologi secara paksa.