freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Dominasi Bisnis Logistik, PELNI Kembangkan Proyek Tol Laut

10 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Tol Laut

Pelni Tol Laut via infopublik.id

• Perusahaan pelat merah bidang pelayaran PT PELNI (Persero) berencana mengubah porsi bisnis logistik dan penumpang. Menurutnya, saat ini proporsi penumpang dan logistik masih 65% dan 35%.

Direktur Utama PT PELNI Tri Andayani menyebutkan saat ini kapal-kapal PELNI masih didominasi oleh pelayanan penumpang. Untuk itu pihaknya ingin meningkatkan pelayanan untuk logistik.

“Saya berharap kondisi ini bisa berbalik dalam waktu 2 tahun, menjadi 45% pendapatan penumpang dan 55% pendapatan logistik,” tutur Tri pada pekan lalu.

Wanita yang juga akrab disapa Anda ini juga mengunkapkan, bahwa perubahan porsi bisnis tersebut harus diimbangin dengan transformasi. Menurutnya, mengubah dominasi pola bisnis dari layanan penumpang menjadi layanan barang (logistik) tentu saja memicu tantangan tersendiri.

Transformasi itu tentu harus didukung oleh struktur organisasi dan human capital yang prima serta digitalisasi pelayaran yang masif agar prospek bisnis logistik dapat terus terbuka lebar.

Dia menjelaskan, pemerintah menitipkan program Tol Laut ini kepada PELNI dengan tujuan dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya dan dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Adapun isi utama yang tengah disorot saat ini adalah muatan balik dari wilayah Indonesia Timur ke Indonesia Barat yang belum optimal bahkan kosong.

“Oleh karena itu PELNI akan menggandeng pemerintah daerah dan stakeholder setempat yang daerahnya dilewati oleh trayek Kapal Tol Laut kami untuk bersinergi dan komitmen menggunakan kapal yang disediakan Pemerintah,” jelas dia.

Menurut Tri Anda lagi, selama ini mungkin belum dilakukan sosialisasi dan engagement secara maksimal ke pemerintah-pemerintah daerah. Sehingga dia khawatir ada kabupaten yang sebenarnya berpotensi memiliki buatan balik tetapi tidak tertangkap dengan baik dan tidak disinggahi.

Ia berpendapat, bahwa saat ini perusahaan pelayaran telah menciptakan potensi yang sangat besar. Terutama dengan 45 cabang, 114 terminal poin dan total 106 kapal yang berlayar ke seluruh Indonesia. Hal ini dapat menjadi sumber daya yang luar biasa kuat untuk PELNI.

Kemudian, sebagai BUMN, PELNI juga harus menjalankan penugasan dari pemerintah terkait pelayanan transportasi laut.
“Kami akan memastikan bahwa kehadiran kapal-kapal PELNI sudah melalui penugasan Kapal Penumpang dan Kapal Perintis sehingga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Indonesia hingga seluruh pelosok negeri. Dengan begitu masyarakat akan merasakan kehadiran pemerintah dalam layanan transportasi publik. PELNI juga akan terus berusaha meningkatkan pelayanan sejak pre on board, on board, hingga post on board. Serta mencakup keamanan, kenyamanan, dan keselamatan sejumlah aspek tentunya,” jelas dia.

Dalam upaya mewujudkan percepatan ini, kami akan fokus pada bisnis logistik dan maritif, namun tetap memperhatikan penugasan yang ditetapkan pemerintah.

“Saya berharap keberadaan kapal PELNI bisa lebih banyak lagi, baik dari segi jumlah mapun kontribusi dan perannya terhadap lautan Indonesia. Sehingga kehadiran PELNI sebagai national flag carrier maritim dapat lebih dirasakan masyarakat dan menjadi kebanggaan secara khusus,” tutupnya.