Sentral berita, analisis dan data logistik di Indonesia

Hilirisasi saat ini sedang menjadi program yang diupayakan oleh Kalimantan Tengah. Menyikapi hal ini, pihak Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalimantan Tengah menyatakan diri siap mendukung upaya tersebut.

“Kita siap hilirisasi industri dengan segala fasilitas yang ada sama kita,” ujar Aster, selaku Kepala Disperindan Kalteng, saat ditemui media di Kompleks Kantor Gubernur.

Dari pernyataannya, ia juga menyampaikan bahwa semua fasilitas yang dimiliki oleh Disperindag nantinya akan bisa digunakan untuk pembangunan industri hilir di Kalimantan Tengah. Ia membeberkan bahwa saat ini Disdagperindag sedang melakukan pengajuan industri.

“Kita juga sedang mengajukan untuk kawasan industri sesuai arahan pak gubernur, dengan Bappeda mempersiapkan segala sesuatu terkait pembangunan kawasan industri,” tuturnya.

Sampai saat ini sektor hilirisasi industri memang kebanyakan dimiliki oleh pihak swasta, yang mana salah satunya adalah project Crude Palm Oil (CPO) yang dimiliki oleh Abdul Rasyid di Wilayah Pangkalan Bun.
“Kemudian hilirisasi kayu sudah siap, dulu juga sudah ada sih, di Pulang Pisau juga Barito Selatan, Sampit ada cuman masih sekala kecil,” tambahnya.

Nantinya salah satu peranan yang dimiliki oleh Disperindag dalam hilirisasi adalah masalah support dalam hal dokumen usaha dan dagang yang harus dimiliki oleh seorang pelaku usaha.

“Kawasannya mungkin menjadi kendala kawasannya harus clear dulu. Kalau di industri itu dokumen yang diperlukan terkait pembangunan itu yang kita siapkan,” kata Kepala Disdagperin Kalteng, Aster.

Aster juga mengatakan bahwa untuk keperluan lain nantinya bisa diuru pada perangkat daerah terdekat. Sedangkan masalah izin industri ada dalam wewenang Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

“Jadi, mungkin nanti dalam rangka memberi izin, PTSP perlu misalnya rekom dari perindustrian nah itu kita kasih,” terangnya

Saat ini hilirisasi memang merupakan salah satu hal yang disoroti oleh Gubernur Kalteng, Sugianyo Sabran
Besar harapannya agar usaha peningkatan added value pada semua komoditas yang potensional adalah berasal dari Kalimantan Tengah.