INFO INDUSTRI
7 Januari 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
• Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku bahwa nilai ekspor yang mereka dapatkan pada periode Januari hingga Oktober tahun ini telah mengalami peningkatan hingga mencapai 1,14 miliar dolar Amerika.
• Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan akan bekerja sama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia Kementerian perdagangan, untuk menggelar Ekspor Coaching Program pada 30 UMKM Orientasi ekspor Sulawesi Selatan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku bahwa nilai ekspor yang mereka dapatkan pada periode Januari hingga Oktober tahun ini telah mengalami peningkatan hingga mencapai 1,14 miliar dolar Amerika, atau setara dengan Rp 16,2 triliun.
Menurut data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, memang tercatat ada pertumbuhan ekonomi pada Provinsi Sulawesi Selatan di kuartal III sebesar 3,24 persen. Akan tetapi, apabila dibandingkan dengan tahun lalu, ekspor Sulsel tercatat hanya naik sebesar 14,45 persen.
Neraca perdagangan Januari hingga Oktober 2021 surplus USD 558,9 juta atau setara dengan Rp 7,93 triliun. Hal itu menunjukan ada kenaikan surplus USD 399,19 juta atau Rp 5,66 triliun apabila dibandingkan dengan tahun lalu.
Sulsel memiliki sebanyak 133 komoditas yang bisa diekspor. 10 komoditas utama diantaranya adalah nikel, rumput laut, carragenan, udang segar, kakao liquor, mete kupas, biji kakao, telur ikan, clinker, dan ikan olahan.
Komoditas tersebut dikirim pada beberapa negara tujuan utama seperti Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Rusia, Korea Selatan, Jerman, Belanda, India, dan Philipina.
"Komoditas dan produk yang berkontribusi ekspor periode Januari-Oktober 2021, yakni dari sektor tambang 63,01 persen, sektor pertanian dan perikanan berkontribusi 19,27 persen, dan sektor industri 17,72 persen," kata Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari F. Radjamilo, Minggu (26/12).
Menurut penuturan Ashari, Sulsel mengalami peningkatan ekspor yang terbilang signifikan pada Maret 2021 ini. Nilai ekspor mulai Maret sampai Oktober lalu telah mencapai sebesar USD 957,61 juta atau setara dengan Rp13,59 triliun.
Ashari melanjutkan bahwa pihaknya akan meningkatkan infrastruktur dan fasilitas pendukung agar bisa meningkatkan ekspor. Ia juga ingin membuka penerbangan langsung dari Makassar ke Hong Kong dan Singapura, serta membuka jalur laut dari Makassar ke Shanghai, China.
"Dan membangun fasilitas konsolidasi cargo (Dry Port) di Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Jeneponto," ujarnya.
Selain itu, Ashari juga menyampaikan bahwa Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan akan bekerja sama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia Kementerian perdagangan, untuk menggelar Ekspor Coaching Program pada 30 UMKM Orientasi ekspor Sulawesi Selatan.
"Dilakukan pula ektensifikasi komoditas ekspor, ektensifikasi negara tujuan ekspor, serta optimalisasi ekspor ke negara-negara mitra dagang yang menjalin kerjasama perdagangan FTA dengan Pemerintah," ujarnya.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi