freightsight
Jumat, 22 November 2024

PENGIRIMAN LAUT

Dampak Harga Bapok Tidak Stabil Biaya Pengapalan Kontainer Jadi Naik

17 Januari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pelabuhan pengiriman laut

Shipping port via twill.net

• Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), menyampaikan bahwa dampak dari adanya biaya bahan pokok yang tidak stabil menyebabkan naiknya biaya pengapalan kontainer.

• Selain itu ada pula kenaikan untuk daging ayam ras, dan cabai. Akan tetapi untuk komoditas cabai kini terlihat menuju normal menjelang musim panen.

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), menyampaikan bahwa dampak dari adanya biaya bahan pokok yang tidak stabil menyebabkan naiknya biaya pengapalan kontainer.

“Terkait dengan kenaikan biaya distribusi, dari Surabaya/Semarang ke Kotawaringin Barat mengalami kenaikan yang cukup tinggi sekitar Rp 1.5 juta per Kontainer dan ini berdasarkan informasi dari beberapa pengusaha”, kata Kepala Dinas Disperindagkop melalui Kepala Bidang Perdagangan Rahmat Mulyanto, Selasa (11/1/2022).

Meskipun demikian, pihak Disperindagkop menyatakan bahwa mereka terus memantau harga bahan pokok di daerah secara rutin untuk bisa memantau perkembangan. Tidak hanya itu, mereka juga melakukan kerjasama dengan berbagai stakeholder terkait untuk bisa kembali menjaga harga bahan pokok dan pasokan bahan pokok di masyarakat.

Berdasarkan kegiatan pemantauan harga bahan pokok, Rahmat Mulyanto menyampaikan bahwa secara umum harga dari kebutuhan pokok seperti gula dan beras masih terpantau cukup stabil.

Selain itu, dia juga memiliki catatan untuk beberapa komoditas yang mengalami naik turun harga secara tidak stabil, diantaranya adalah minyak goreng, hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan harga CPO internasional.

“Untuk komoditas daging ayam ras saat ini mengalami kenaikan. Namun sebelumnya sempat mengalami penurunan signifikan di bawah harga acuan akibat oversupply yang dipengaruhi oleh penurunan permintaan pada masa PPKM,” kata Rahmat.

Selain itu ada pula kenaikan untuk daging ayam ras, dan cabai. Akan tetapi untuk komoditas cabai kini terlihat menuju normal menjelang musim panen.

“Kami memastikan stok dan pasokan bapok cukup di semua wilayah Kobar dengan harga yang terjangkau. Disperindagkop Kobar selalu berupaya mengidentifikasi kecukupan stok dan kondisi harga secara harian sebagai sistem peringatan dini gejolak harga,” katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa Disperindagkop akan melakukan pengawasan dan pengawalan untuk kelancaran distribusi dari gudang-gudang produsen, importir, serta distributor. Hal tersebut dilakukan untuk bisa memastikan bahwa barang kebutuhan pokok akan tersedia secara cukup di masyarakat dan tidak akan terjadi distorasi harga akibat aksi-aksi spekulasi.