OPINI AHLI
9 Desember 2021
|
Penulis :
Editor Freightsight
Kelangkaan kontainer dalam proses pengiriman barang ekspor menjadi sebuah fenomena yang kini tengah menjadi topik pembicaraan hangat di berbagai negara. Indonesia pun menjadi salah satu negara yang terkena dampak atas fenomena tersebut. Sama seperti negara lainnya, Indonesia turut menjadikan ekspor sebagai kegiatan utama yang menunjang berbagai sektor usaha. Sehingga, terjadinya kelangkaan kontainer sangat berdampak pada dunia usaha di Indonesia.
Meskipun demikian, Kementerian Perdagangan Indonesia serta berbagai pihak pemerintah Indonesia lainnya meyakini bahwa mereka dapat mengatasi fenomena kelangkaan kontainer. Mereka yakin ada banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Dorongan untuk melakukan berbagai upaya tersebut ialah dikarenakan nilai kegiatan ekspor Indonesia sangatlah tinggi.
Jerry Sambuaga selaku Wakil Kementerian Perdagangan Indonesia menyampaikan bahwa kegiatan ekspor di Indonesia lebih kuat jika dibandingkan dengan impor. Pernyataan beliau dikuatkan dengan data Neraca Perdagangan RI bulan Oktober 2021. Dalam data tersebut, menampilkan bahwa terhitung pada bulan Oktober 2021, kegiatan pengiriman barang telah mencapai angka surplus, yaitu sebesar 30,81 Miliar US Dollar. Beliau juga menambahkan, bahwa angka tersebut, merupakan yang tertinggi semenjak 10 tahun terakhir.
“Surplus artinya Ekspor kita lebih kuat daripada Impor. Angkanya juga tidak main-main, yaitu signifikan sebesar 30,81 miliar US Dollar. Ini adalah angka yang tertinggi semenjak 10 tahun terakhir” kata Jerry Sambuaga dalam webinar virtual Andalin 2021 bertajuk "Ekspor ke Amerika Serikat: Cara mengatasi tantangan melonjaknya harga dan kekurangan kapasitas kargo".
Dengan adanya data tersebut, maka menjadi motivasi untuk Kemendagri dalam mengatasi permasalahan tersebut. Oleh karenanya, pihak Kemendagri telah melakukan berbagai upaya demi menyudahi permasalahan satu ini.
Upaya pertama, ialah menjalin kerja sama dengan ALFI dan MLO. Tujuan dari kerja sama ini yakni untuk memperoleh jaminan atas ruang kapal/kontainer. Kerja sama ini dilakukan untuk menunjang industri furnitur, serta makanan dan minuman.
Pada industri furnitur, pihak Kemendagri bersama MLO telah menyetujui untuk menyediakan kebutuhan kontainer sebanyak 800 hingga 1000 per bulan. Jumlah tersebut, akan disebarkan di New York, Los Angeles, Savanah, Baltimore, dan Florida. Sedangkan, untuk Industri makanan dan minuman, telah menjamin akan kebutuhan kontainer sebanyak 3500 hingga 3800 per bulan. Dengan begitu, dapat membantu kegiatan pengiriman barang ke berbagai daerah, yakni ASEAN, Tiongkok, Korea Selatan, Hongkong, Jepang, India, Pakistan, Rusia, Eropa, Afrika, Amerika Utara, dan Timur Tengah.
Tidak sampai disitu, pihak Kemendagri juga telah mempertimbangkan upaya jangka panjang, yaitu dengan menghadirkan layanan Supply Demand Container. Layanan ini akan diatur sehingga terintegrasi dengan Inatrade, yang mana memiliki beberapa tujuan, yakni menyediakan data kebutuhan kontainer serta data supply container, dan masih banyak lainnya. Kemendagri sangat berharap bahwa berbagai upaya tersebut bisa mengakhiri fenomena dari kelangkaan kontainer yang menunjang kegiatan Ekspor.
Tonton pernyataan lengkap dari Jerry Sambuaga, Wakil Kementerian Perdagangan Indonesia, di youtube:
Link Rekaman webinar
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi