freightsight
Kamis, 21 November 2024

INFO INDUSTRI

Buwas Optimis RI Tidak Impor Beras Tahun Ini

11 Mei 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Impor Beras

Gudang Beras via mediaindonesia.com

Buwas mengklaim, Bulog belum melakukan impor beras selama 4 tahun berturut-turut. Dengan capaian itulah pihak Bulog percaya diri hingga akhir tahun ini tetap tidak akan impor.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau biasa disapa Buwas optimis Bulog tidak akan impor beras tahun ini. Dia menyakini hal tersebut karena melihat peningkatan produksi beras lokal.

Dalam pemaparannya, jumlah stok beras saat ini kurang lebih mencapai 1 juta ton. Menurutnya, angka itu merupakan batas aman sesuai anjuran pemerintah yaitu 1-1,5 juta ton.

"Mudah-mudahan, prediksi saya dengan para prediksi tidak akan ada impor besar sampai akhir tahun ini. Ini karena produksi lokal kita sedang meningkat, ini kan sesuai dengan yang sedang digalakkan Menteri Pertanian saat ini," katanya dalam sebuah konferensi pers di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta pada Selasa (10/5/2022).

Buwas mengklaim, Bulog belum melakukan impor beras selama 4 tahun berturut-turut. Dengan capaian itulah pihak Bulog percaya diri hingga akhir tahun ini tetap tidak akan impor.

"Untuk ke sekian kalinya 4 tahun berturut-turut kami tidak atau belum impor beras," ucapnya.

Dengan stok saat ini sebesar 1 juta ton, Buwas mengatakan angka tersebut masih akan terus meningkat karena Bulog masih terus menyerap hasil panen petani. Sejak awal tahun 2022, Buwas mengatakan Bulog sudah menyerap sebanyak 256 ribu ton.

"Stok beras 1-1,5 juta ton itu CBP (cadangan beras pemerintah), tapi kita juga ada untuk pemenuhan kepentingan komersial. Jadi di sini kita menyerap CBP maupun komersil. Dalam hitungannya itu, dalam jumlah 1-1,5 juta ton itu stok kita aman sampai hari ini yang ada di pasar atau di pengusaha-pengusaha beras dan termasuk para petani," tutur Buwas.

Buwas juga berharap Bulog bisa ekspor beras ke luar negeri. Yang terbaru, pihaknya berencana membuka gerbang ekspor ke Timor Leste, dengan produksi ekspor di Merauke.

"Saya berharap kita bisa mulai ekspor dari produksi beras yang jumlahnya berlebihan. Contohnya beras produksi di Merauke. Saat ini distribusinya masih terhambat karena biaya pengiriman yang mahal dan transportasi terbatas. Sehingga saya berharap bisa mengekspor beras produksi di Merauke ke Timor Leste," tutupnya.