freightsight
Minggu, 13 Oktober 2024

PELABUHAN

Brantas Abipraya Bersinergi Dengan Pelindo Untuk Kembangkan Pelabuhan Benoa Bali

29 Desember 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pelabuhan benoa

Pelabuhan Benoa dok. Pelindo III

• Untuk melakukan pengembangan pada Pelabuhan Benoa, Bali, Brantas Abipraya melakukan kerjasama dengan Pelindo.

• Ia juga meyakini bahwa Brantas Abipraya akan mampu menyelesaikan proyek ini dengan mengutamakan kualitas mutu, pelayanan, serta K3 (Keselamatan, dan Kesehatan Kerja).

Untuk melakukan pengembangan pada Pelabuhan Benoa, Bali, Brantas Abipraya melakukan kerjasama dengan Pelindo. Kerjasama ini dilakukan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) sebagai upaya untuk memberikan kontribusi pada pembangunan di Indonesia.

“Kami memulai pengerjaan pertengahan tahun ini (Juni, 2021) dan ditargetkan selesai hingga masa pemeliharaan pada 2023 mendatang. Pengerjaan pengembangan Pelabuhan Benoa ini dapat turut meningkatkan pelayanan pariwisata nasional,” ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Miftakhul Anas, dalam keterangan tertulis, Selasa (21/12/2021).

Dari keterangan Anas, diketahui bahwa Pelindo mempercayakan Brantas Abipraya untuk melakukan Design & Build Pekerjaan Revetment & Retaining Wall Area Pengembangan 1. Revetment adalah berupa struktur pelindung sebagai penahan gempuran gelombang yang berfungsi sebagai proteksi terhadap area pelabuhan.

Fungsi utamanya adalah untuk memperkuat tepi area pelabuhan agar nantinya tidak tergerus oleh ombak, dan diharapkan dengan selesainya pengerjaan ini maka akan bisa menghindari adanya pengikisan tepi area pelabuhan.

“Pembangunan pengembangan Pelabuhan Benoa yang digarap Brantas Abipraya ini dilaksanakan selama 350 hari kalender untuk jangka waktu pelaksanaan dan 354 hari kalender untuk jangka waktu pemeliharaan. Masuk menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), Pelabuhan Benoa telah masuk dalam Program Pengembangan Superhub sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 109 tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN,” katanya.

Ia juga meyakini bahwa Brantas Abipraya akan mampu menyelesaikan proyek ini dengan mengutamakan kualitas mutu, pelayanan, serta K3 (Keselamatan, dan Kesehatan Kerja).

"Ya, K3 selalu menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan proyek kami, apalagi di saat pandemi ini, penerapan disiplin protokol kesehatan selalu dilakukan guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 di proyek-proyek Brantas Abipraya. Langkah pencegahan juga dijalankan seperti dengan selalu memantau kesehatan para tenaga kerja di proyek, memonitor dengan aplikasi yang telah kami kembangkan tahun 2020, untuk mendeteksi tingkat risiko tertular COVID-19," pangkas Anas.