freightsight
Rabu, 30 Oktober 2024

PENGIRIMAN LAUT

Bisnis Bongkar Muat Kontainer Batu Ampar akan Diubah Pelayanan Standar Global

8 Juni 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Kontainer Logistik

Kontainer via bisnis-cdn.com

BUP BP Batam akan mengubah bisnis bongkar muat Kontainer di Pelabuhan Batuampar Batam.

BP Batam melalui BUP melakukan pendalaman alur di Pelabuhan Batuampar.

Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Badan Pengusahaan (BP) Batam akan mengubah bisnis bongkar muat Kontainer di Pelabuhan Batuampar Batam. Dendi Gustinandar selaku Direktur BUP BP Batam mengatakan proses ini memberi ruang peningkatan layanan di pelabuhan Batuampar dengan keterlibatan BP Batam di dalamnya.

“Ini perubahan yang akan jadi lebih baik, karena kita akan menyesuaikan dengan standar global. Ini juga untuk memberi keyakinan pada dunia internasional, pelayanan kita sesuai dengan standar internasional pula,” ungkap Dendi.

Truk pembawa barang bebas masuk ke kawasan dermaga Pelabuhan Batuampar. Padahal, di terminal kontainer dunia, pengguna jasa bisa mengantar menjemput barang sampai container yard. Kondisi ini karena dukungan fasilitas juga system di Pelabuhan Batuampar belum cukup bisa menerapkan standar internasional.

BP Batam tengah melengkapi fasilitas pelabuhan Batuampar dan dua hektar lahan container yard telah rampung dibangun 2021, ditambah lagi 1,8 hektar dan diperkirakan selesai pengerjaannya pertengahan 2022. BP tengah mempersiapkan container crane dengan kinerja mumpuni melebihi fasilitas sekarang.

Container crane di Pelabuhan Batuampar mampu mengangkat 4 sampai 8 kontainer dalam satu jam. Dengan container crane didatangkan akhir 2022, bisa mengangkat di atas 24 kontainer per jam.

“Ini membuat kapal semakin efisien. Kita membeli satu crane yang proses manufacturing, insyaallah akhir tahun sudah bisa digunakan. Kita rencanakan untuk menambah container crane lagi,” ungkap Dendi lagi.

BP Batam melalui BUP melakukan pendalaman alur di Pelabuhan Batuampar dan kedalaman sekarang antara minus tiga sampai -13 meter, akan disesuaikan rata-rata -12 sebagian besar kawasan pelabuhan.

Kedalaman -13 meter hanya di dermaga selatan Pelabuhan Batuampar ada di dermaga selatan dan lokasi ini menjadi titik ramai karena kapal-kapal beraktivitas bongkar muat dan Kawasan lain tidak ada aktivitas karena dangkal.

Dengan perbaikan fasilitas mendukung perubahan bisnis proses di Pelabuhan Batuampar, BP Batam mendapatkan Rp30 miliar dari aktivitas bongkar muat, bertambah karena BP Batam terlibat pergerakan barang dari container yard ke kapal dan sebaliknya.

Dendi menjelaskan BP Batam melakukan berbagai upaya agar Pelabuhan Batuampar dapat bersaing dengan layanan prima, mengontrol tarif berpihak pada baiknya ekosistem dunia kepelabuhanan di Batam sebagai penopang ekspor di Kepri.

BP Batam beberapa kali mengelurkan Peraturan Kepala BP Batam (Perka) untuk penurunan cost logistic, merevisi penurunan cost logistic dua kali pada 2020.

“Penumpukan container itu diturunkan harganya, kita juga menolkan biaya tambat, tarif yacht untuk pariwisata kita turunkan, biaya labuh juga kita turunkan dari Rp1.450 per GT (Gross Tonnage) jadi Rp45 per GT per hari. Itu kewajiban BP Batam pada kontrol biaya logistik. Pelayanan juga begitu, sudah bergeser dengan system online,” ungkap Dendi.

Pada 2021 lalu BP Batam merampungkan 38 infrastruktur Rp428 miliar dan proyek pendanaan dengan sistem tahun jamak 18 proyek Rp431 miliar.

Pembangunan infrastruktur diselesaikan BP Batam tahun lalu meliputi perbaikan dermaga selatan Pelabuhan Batuampar dan pengerasan lapangan penumpukan peti kemas dermaga utara dengan luasan 2 hektare juga revitalisasi dan pembuatan rak pipa terpadu terminal curah cair Kabil.

Penyelesaian pembangunan jalan raya dan menyelesaikan fasilitas wisata di Batam penataan kawasan Taman Kolam Sekupang tahap kedua dan pembangunan jalur sepeda di Jalan RE Martadinata tahap 2.

Pembangunan lain di Kota Batam berlangsung, pembangunan kawasan ekonomi kesehatan, bandar udara, serta pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Batam pun dikembangkan menjadi hub logistik nasional sehingga daerah lain di Kepri ikut memanfaatkannya.