freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Sekitar 160 Eksportir Minyak Goreng yang Nakal akan Segera Dibidik Kejagung

30 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Minyak Goreng

Stok Minyak Goreng via Istimewa

Kejagung kini tengah menyelidiki sekitar 160 eksportir minyak goreng yang memang sebelumnya telah diduga terlibat dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi saat terjadinya kelangkaan minyak goreng di beberapa waktu lalu.

Supardi juga rupanya memiliki pandangan bahwa pelanggaran DMO itu tentu bisa diusut melalui tindak pidana ekonomi dan juga tindak pidana korupsi.

Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) rupanya kini tengah menyelidiki sekitar 160 eksportir minyak goreng yang memang sebelumnya telah diduga terlibat dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi saat terjadinya kelangkaan minyak goreng di beberapa waktu lalu.

Supardi selaku Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda bidang Pidana Khusus Kejagung telah mengatakan bahwa pihaknya memang sudah memanggil beberapa pihak eksportir minyak goreng tersebut dari total semunya sekitar 160 eksportir yang tengah dilakukan penyelidikan.

Supardi sebelumnya juga telah menduga bahwa memang sudah ada perbuatan yang melawan hukum terkait kebijakan wajib pasok kebutuhan minyak goreng tersebut di dalam negeri atau juga domestic market obligation (DMO).

Supardi mengungkapkan pada Bisnis pada hari Jumat (25/3/2022) bahwa pemeriksaan yang sedang dilakukan terhadap ratusan eksportir minyak goreng tersebut tentu kita lakukan di wilayah Surabaya Jawa Timur. Mana saja yang terlibat, sabar dulu, karena ini pun sedang kami dalami.

Supardi juga rupanya tekah memiliki pandangan bahwa memang pelanggaran DMO itu tentu bisa diusut melalui tindak pidana ekonomi dan juga tindak pidana korupsi. Pasalnya itu semua tentu memang karena adanya kewajiban bagi para pengekspor untuk bisa memberikan sebanyak 20 persen dari semua total produksi komoditas ekspornya supaya bisa dijual di dalam negeri.

Beliau juga telah mengatakan bahwa memang sudah ada kewajiban sebanyak 20 persen dan itu tentu jumlahnya memang sudah besar.

Selain itu rupanya beliau juga mengatakan bahwa memang sudah ada potensi kerugian perekonomian negara dalam terjadinya kelangkaan minyak goreng tersebut pada beberapa waktu lalu.

Beliau juga mengungkapkan itu bukan uang negara, tetapi tetap saja bahwa ini termasuk ke dalam kerugian perekonomian negara.