freightsight
Jumat, 22 November 2024

IMPOR

Belajar dari Pandemi Covid-19, Pemerintah Segera Gencarkan Alkes Dalam Negeri

6 Juni 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Alat Kesehatan

Alat Medis via republika.co.id

Pemerintah menggencarkan pengadaan Alkes dari dalam negeri.

Kemenkes mendorong produk dalam negeri bisa menuju ke hulu.

Pemerintah rupanya terus menggencarkan pengadaan alat kesehatan (Alkes) dari dalam negeri dan hal ini sebagai bagian dari pembelajaran ketika pandemi Covid-19.

Kunta Wibawa Dasa Nugraha selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan belajar dari pandemi Covid-19 yang melanda dunia, secara khusus pemerintah memastikan rantai pasok Alkes produksi dalam negeri.

Hal ini juga diharapkan bisa meningkat signifikan, sehingga tidak tergantung dari alkes impor.

"Jadi tidak hanya dari sisi demand, tapi dari sisi lainnya harus kita perkuat," ungkapnya yang dikutip Sabtu (4/6/2022).

Khusus di bidang kesehatan, Kunta Wibawa juga telah mengakui jika rantai pasok untuk produk alkes dan farmasi dalam negeri juga perlu ditingkatkan.

Upaya itu tentu dilakukan tidak hanya pada perbaikan cara packaging (kemasan) untuk bisa bersaing. Namun, secara gradual rupanya Kemenkes mendorong produk dalam negeri bisa menuju ke hulu.

"Salah satu caranya adalah mendukung peningkatan ketersediaan bahan baku lokal yang berintegrasi bagi industri farmasi dan alat kesehatan nasional. Jadi dari hulu sampai hilir harus kita perkuat," ungkapnya.

Tersusunnya formularium fitofarmaka juga ini dikatakan Kunta bisa menjadi komitmen lain dari Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan demi mewujudkan ketahanan dan kemandirian kesehatan nasional di bidang farmasi. Alasannya tentu bahan baku alami obat-obatan banyak tersedia di Indonesia.

Fitofarmaka ini adalah obat tradisional dari bahan alami pembuatannya terstandarkan dan memenuhi kriteria ilmiah. Pengembangan fitofarmaka juga didasarkan ketersediaan bahan baku alam banyak diversitasnya di Indonesia.

Fitofarmaka juga tergolong ke dalam obat tradisional seperti jamu dan obat herbal terstandar. Keamanan serta khasiat fitofarmaka telah dibuktikan secara ilmiah melalui uji praklinik dan uji klinik, bahan baku serta produknya telah distandardisasi.

"Produk fitofarmaka adalah produk berbasis bahan alam yang telah teruji klinis dan terstandarisasi," jelas dia.

Produk tersebut tentu menjadi satu kelebihan Indonesia karena memang merupakan inovasi dijalankan industri farmasi nasional demi memenuhi kebutuhan dalam negeri dalam upaya pelayanan preventif juga promotif kesehatan.