freightsight
Senin, 20 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Perang Akibatkan Ekspor RI ke Rusia-Ukraina Anjlok

27 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor Rusia

Pelabuhan Logistik via porttechnology.org

Kinerja ekspor barang Indonesia ke Rusia-Ukraina anjlok selama Maret 2022.

Ekspor ke Ukraina merupakan penurunan terbesar kelima setelah Rusia, Turki, Bulgaria, dan Mauritania.

Kinerja ekspor barang Indonesia ke Rusia-Ukraina anjlok selama Maret 2022 karena perang masih berlangsung antar kedua negara. Penurunan terjadi bahkan masuk lima besar negara tujuan ekspor yang telah mengalami penurunan terdalam.

Margo Yuwono selaku Kepala BPS dalam konferensi pers pada Senin (18/4/2022) bahwa penurunan ekspor ini jika dikaitkan dengan konflik dan berbagai fenomena sebelumnya tentu terlihat ekspor ke Rusia-Ukraina di bulan Maret alami penurunan.

Margo juga menyampaikan bahwa nilai ekspor ke Rusia turun menjadi 88,1 juta dolar AS. Penurunan ini merupakan yang terbesar dan disebabkan oleh turunnya ekspor minyak hewan nabati kode HS 15 dan mesin juga peralatan elektrik HS 85.

Di samping itu, penurunan ekspor ke Ukraina juga merupakan penurunan terbesar kelima setelah Rusia, Turki, Bulgaria, dan Mauritania.

BPS pun juga mencatat bahwa total penurunan ekspor ke Ukraina sepanjang Maret 2022 mencapai 23,3 juta dolar AS. Margo juga menjelaskan bahwa komoditas yang memang paling memicu penurunan ekspor yakni lemak juga minyak hewan/nabati HS 15 serta kertas karton HS 48.

Seperti yang telah diketahui bahwa perang antara Rusia-Ukraina mulai terjadi akhir Februari dimulai dari invasi militer Rusia ke Ukraina. Hingga pertengahan April ini pun masih belum terdapat tanda berakhirnya perang antar kedua negara.

Margo juga menyampaikan bahwa neraca dagang sepanjang Maret 2022 maupun kuartal I 2022 dengan kedua negara itu sekarang telah mengalami defisit. Padahal jika dilihat sebelumnya, Indonesia pun selalu mencatatnya surplus dagang.

Margo juga memaparkan bahwa total ekspor Indonesia ke Rusia pada Maret 2022 hanya mencapai 67,5 juta dolar AS yang memang jauh lebih kecil dari total nilai impornya membengkak menjadi 257,0 juta dolar AS. Dengan neraca tersebut, Indonesia telah mencatatkan defisit 189,5 juta dolar AS.

Di samping itu, BPS juga mencatat pada Maret 2021 bahwa Indonesia mencatatkan surplus 24,4 juta dolar AS.

Adapun kumulatif sepanjang kuartal I 2022 bahwa neraca dagang Indonesia dengan Rusia tercatat defisit hingga mencapai 204,6 juta dolar AS dari posisi surplus yang hanya 42,2 juta dolar AS pada kuartal I 2021 lalu.

Situasi yang sama ini pun terjadi dalam neraca dagang Indonesia dengan Ukraina. Di mana memang pada Maret 2022, Indonesia telah mencatatkan defisit 6,6 juta dolar AS dari Maret 2021 yang memang masih mengantongi surplus yang cukup besar, 38,9 juta dolar AS.

BPS juga mencatat bahwa sepanjang kuartal I 2022, Indonesia telah mencatat defisit hingga 13,5 juta dolar AS atas Ukraina. Padahal, kuartal I 2021, Indonesia meraih surplus 53,6 juta dolar AS dalam perdagangan dengan Ukraina.