freightsight
Minggu, 24 November 2024

EKSPOR

Bea Cukai Perkuat Sinergi dengan Pemerintah Daerah dan KBRI demi Dorong Pelaku Ekspor Mandiri

21 Februari 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via liputan6.com

Pemerintah optimis, waspada dan antisipatif menghadapi prediksi perekonomian global 2023 yang penuh ketidakpastian.

Bea Cukai Gresik dan organisasi perangkat daerah (OPD) telah bekerja sama demi bisa memfasilitasi para pelaku UMKM supaya bisa ekspor mandiri.

Pemerintah tetap optimis, waspada dan antisipatif, dalam menghadapi prediksi kondisi perekonomian global pada tahun 2023 yang saat ini penuh ketidakpastian. Pemerintah di sini juga menyiapkan berbagai strategi dan kebijakan supaya target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% (yoy) pada tahun 2023 dapat tercapai. Salah satu strategi pemerintah yaitu dengan penguatan kinerja ekspor melalui kerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), pemerintah daerah dan organisasi nonpemerintah yang berhubungan dengan ekspor.

“Bea Cukai senantiasa mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) agar bisa naik kelas atau go international dan meningkatkan pangsa pasar ekspor ke negara-negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang masih kuat melalui perjanjian kerja sama internasional,” ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana.

Hatta di sini mengatakan bahwa pemerintah bersama KBRI, Bea Cukai Gresik dan organisasi perangkat daerah (OPD) telah bekerja sama demi bisa memfasilitasi para pelaku UMKM supaya bisa ekspor mandiri dan memperluas pangsa pasar. Hal ini tentu saja juga dibuktikan melalui kontrak kerja sama antara UMKM di Gresik yaitu Koperasi Rotan Kriya Giri Sejahtera dan PT Sumber Indah Mas dengan pembeli asal Jepang. Menindaklanjuti hal tersebut, Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi di sini juga melakukan kunjungan kerja sama dalam rangka pemberdayaan UMKM Kabupaten Gresik untuk ekspor, pada Jumat (03/02).

“Dalam kunjungan kali ini diperoleh hasil berupa permintaan produk untuk dikirim ke Jepang dalam rangka food expo. Bea Cukai Gresik dan Diskoperindag Gresik akan segera menindaklanjuti permintaan tersebut dengan segera rapat dan koordinasi dengan UMKM,” ujar Hatta.

Di Yogyakarta, Bea Cukai Yogyakarta turut hadir dalam Forum Komunikasi (Forkom) Ekspor Impor D.I. Yogyakarta dengan tema “Mendorong Ekspor Produk Makanan Minuman dari Kabupaten Bantul”, pada Senin (06/02). Untuk bisa mendukung bahasan tersebut, pada pertemuan kali ini selain dihadiri oleh anggota Forkom Ekspor Impor DIY tentu juga dihadiri oleh para jajaran pemerintahan Kabupaten Bantul yang berlaku sebagai tuan rumah, GPEI DIY, KADIN DIY, BBPOM di Yogyakarta dan perwakilan pengusaha produk olahan pangan Kabupaten Bantul.

Di samping itu, di Pasuruan, Bea Cukai Pasuruan lakukan kegiatan bertajuk Customs goes to Village (CGV) yang dilaksanakan di Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo dan Desa Baujeng, pada Selasa (14/02). Kegiatan ini tentu saja merupakan media edukasi dan diseminasi untuk industri kecil menengah (IKM) untuk bisa mendorong IKM potensial supaya bisa mengembangkan usahanya melalui ekspor mandiri.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap para pelaku UMKM maupun IKM di daerah dapat menggali potensi pengembangan ekonomi melalui pengembangan produk agar dapat diterima oleh pasar mancanegara,” tutup Hatta.