freightsight
Kamis, 25 April 2024

INFO INDUSTRI

Bank Dunia Potong Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 4,1 Persen

18 Januari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Bank dunia

World bank via bellasalamfm.com

• Baru-baru ini Bank Dunia telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 4,1 persen saja pada tahun ini. Padahal sebelumnya, pada tahun lalu proyeksi mencapai 5,5 persen.

• Bank Dunia juga menyoroti persoalan inflasi jangka pendek . Yang mana hal tersebut diakibatkan oleh adanya kenaikan harga makanan, harga energi, dan juga gangguan pasokan di dunia.

Baru-baru ini Bank Dunia telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 4,1 persen saja pada tahun ini. Padahal sebelumnya, pada tahun lalu proyeksi mencapai 5,5 persen.

Adanya penurunan proyeksi ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa hal. Beberapa diantaranya adalah, adanya kenaikan kasus varian Omicron pada beberapa negara, inflasi pada beberapa negara, serta masalah rantai pasok global yang masih belum tertangani.
Karena itu, pihak bank dunia membuat perkiraan bahwa ada tahun ini, beberapa negara akan mengalami pelambatan pertumbuhan ekonomi. Ekonomi Amerika Serikat diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,7 persen saja di tahun ini, hal ini tentunya melambat karena sebelumnya diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,6 persen.

Menurut bank dunia, keberadaan Covid-19 telah menyebabkan adanya peningkatan ketimpangan pendapatan global. Di sisi lain, mereka juga menyoroti tentang output dan investasi di beberapa negara berkembang, yang menurut mereka akan tetap pada tren sebelum pandemi.

"Karena tingkat vaksinasi yang lebih rendah, kebijakan fiskal dan moneter yang lebih ketat, dan bekas luka yang lebih persisten dari pandemi," tulis laporan Bank Dunia, seperti dikutip dari Antara, Rabu (12/1).

Pada kesempatannya, bank dunia memaparkan bahwa telah terjadi ketidaksetaraan di beberapa negara berkembang, hal ini dikarenakan adanya masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan penurunan gaji. Selain itu, pihak Bank Dunia juga meyampaikan ada beberapa tantangan lai yang kini dihadapi oleh negara berkembang, diantaranya adalah sebagai berikut.

Yang pertama, adanya ketidakseimbangan makroekonomi telah mencapai porsi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saat ini dunia sedang berada pada fase ketidakpastian yang cukup tinggi.

Masalah kedua adalah, adanya pengeluaran negara berkembang yang terbilang sangat melonjak, demi bisa mendukung kegiatan ekonomi bisa tetap berjalan selama masa krisis. Bahkan, ada beberapa negara yang yang jumlah hutangnya bahkan menembus rekor terbaru.

Bank Dunia juga menyoroti persoalan inflasi jangka pendek . Yang mana hal tersebut diakibatkan oleh adanya kenaikan harga makanan, harga energi, dan juga gangguan pasokan di dunia.