Sentral berita, analisis dan data logistik di Indonesia

Tidak bisa dipungkiri bahwa bagaimanapun, perdagangan adalah hal yang sangat penting untuk sebuah negara, karena hal ini berkaitan erat dengan perekonomian negara. Sejak melandanya Covid-19, hampir semua negara di dunia mengalami pukulan perekonomian, gak ini akibat pengaruh dari kegiatan ekspor impor yang mengalami menurunkan secara drastis, dan juga kegiatan perdagangan yang sangat dibatasi.

Dalam pandemi covid-19, Indonesia menjadi salah satu negara yang masuk dalam daftar perekonomian negara yang tertekan pada kuartal II 2020 (dari 2,7 menjadi -5,32 dengan demikian berarti turun sekitar 8%). Akan tetapi Indonesia berhasil menahan sampai perekonomian mendekati zona positif di 0,74 pada kuartal I besar.

Kiki Verico, tenaga ahli menteri keuangan bidang industri dan pangan internasional, mengatakan bahwa pihak yang mendorong meningkatnya ekonomi Indonesia adalah dorongan dari APBN atau konsumsi pemerintah, serata adanya investasi, dan kegiatan ekspor, impor. 3 faktor tersebut menjadi penompang nyata, terselamatkannya ekonomi Indonesia dalam kontraksi naik dan turun.

“Sekarang, ketika ekonomi naik, peran yang besar lagi-lagi datang dari APBN dan ekspor impor. Jadi, bisa disebutkan bahwa baik dalam kondisi kritis atau bukan krisis, yang mendorong pertumbuhan ekonomi itu jelas adalah ekspor, impor, dan foreign direct investmen” ujarnya.
Kemudian, Kiki Verico juga menambahkan bahwa dalam pertumbuhan ekonomi ini, Bea Cukai memiliki peran yang sangat besar dalam hal perdagangan.

“Peran bea cukai menurut undang-undang ada di hampir semua lini, yang pertama adalah pengawasan lalu lintas barang, pemeriksaan barang masuk dan keluar, serta pemungutan bea masuk dan bea keluar. Maka, hal ini penting untuk diefisienkan, karena kalau kita lambat dan tidak responsif, peraturan tidak selaras, tidak lancar free flow of goodsnya, ujungnya ekspor akan menjadi drop” jelas Kiki.

Selain itu, Kiki juga mengatakan bahwa Bea Cukai juga memiliki peranan sangat besar selama Indonesia terkena pandemi Covid-19, yakni dengan memberikan beragam fasilitas, serta kemudahan dalam impor alat-alat yang digunakan untuk menangani pandemi.