freightsight
Jumat, 26 April 2024

INFO INDUSTRI

Bank Dunia Beri Bantuan Rp 10 Triliun untuk Ukraina

10 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Bank Dunia

David Malpass via valtioneuvosto.fi

• Bank Dunia akan terus memberikan paket dukungan US$273 atau setara Rp 10 triliun untuk membantu pemulihan ekonomi Ukraina setelah perang dengan Rusia.

Bank Dunia menyetujui dana paket bantuan sebesar US$273 juta atau setara Rp 10 triliun (dengan rata-rata kurs Rp 14.385 per dolar AS) berupa hibah dan pinjaman untuk menolong Ukraina yang saat ini tengah perang melawan serangan invasi Rusia ke negaranya.
Bank Dunia akan terus memberikan paket dukungan US$3 miliar atau setara Rp 43 miliar triliun lainnya dalam kurun waktu beberapa bulan ke depan.

Selain itu, lembaga pemberi pinjaman interasional ini juga menjanjikan bantuan ekstra untuk negara-negara tetangga yang menampung lebih dari 1,7 juta pengungsi, dimana sebagian besar adalah wanita, anak-anak, dan lansia. Paket keuangan itu untuk Ukraina dengan janji penambahan US$100 juta (Rp 1,4 triliun) yang berasal dari Inggris.

“Bank Dunia mengambil langkah tepat untuk membantu dan mendukung Ukraina serta rakyatnya dalam menghadapi gangguan dan kekerasan ekstrim yang diakibatkan oleh invasi Rusia,” kata Presiden Bank Dunia David Malpass seperti tertulis dalam BBC pada Selasa (8/3/2022).

Malpass menambahkan, dana itu untuk membantu pemerintah Ukraina membangun persediaan layanan penting hingga program sosial bagi kelompok rentan. Mereka harus memprioritaskan pekerja rumah sakit, pensiun lansia, hingga wanita dan anak-anak.

Paket yang diberikan termasuk pinjaman sebesar US$350 juta atau setara Rp 5 triliun. Ditambah dengan US$139 juta atau Rp 1,9 triliun melalu jaminan dari Swedia dan Belanda. Bantuan tersebut terdiri dari US$134 juta (Rp 1,9 triliun) dana berbentuk hibah dari negara-negara besar Eropa seperti Inggris, Latvia, Denmark, Lituania, dan Islandia. Terakhir, tambahan US$100 juta atau senilai Rp 1,4 triliun pendanaan datang dari Jepang.

Sebelumnya Malpass mengatakan, bahwa perang di Ukraina ini adalah bencana dahsyat bagi dunia karena dapat berperan pada turunnya pertumbuhan ekonomi global. Perang tersebut datang bersamaan di waktu yang buruk karena dunia sedang menghadapi inflasi akibat pandemi covid-19.