OPINI AHLI
22 Desember 2021
|
Penulis :
Editor Freightsight
Kelangkaan kontainer di beberapa pelabuhan di Amerika Serikat menjadi salah satu fenomena yang dikhawatirkan akan terus berlanjut. Apabila fenomena tersebut kian berlanjut, maka para pelaku bisnis akan terkena dampaknya. Kegiatan pengiriman barang yang biasanya dilakukan tanpa adanya halangan. Kini kegiatan tersebut terancam mengalami gangguan. Sehingga berbagai pihak pun berusaha mencari solusi untuk mengakhiri fenomena tersebut.
Bayu Nugroho selaku perwakilan Perdangangan Indonesia (ITCP) di Los Angeles, merupakan pihak yang berwenang sebagai perantara antara para pelaku bisnis asal Indonesia dengan para buyer di Amerika Serikat. Beliau dan rekan nya memiliki tugas untuk memperkenalkan produk dari Indonesia. Disamping itu, beliau juga bertanggung jawab untuk membantu para konsumen dari Amerika Serikat dalam menemukan supplier Indonesia yang dapat dipercaya.
“Kami memiliki tugas untuk mempromosikan produk Indonesia, dan juga membantu US Buyer untuk mencari supplier asal Indonesia yang relieble, atau dapat dipercaya” kata Bayu Nugroho dalam webinar virtual Andalin 2021 bertajuk "Permasalahan Kegiatan Ekspor Ke Amerika Serikat Serta Cara Mengatasi Kelonjakan Harga dan Kekurangan Kapasitas Kargo'.
Bayu Nugroho juga menambahkan bahwa kegiatan ekspor Indonesia memang tengah berada di angka surplus. Akan tetapi, angka tersebut tidak bisa dikatakan besar. Jika dibandingkan dengan beberapa negara pesaing lainnya, seperti Malaysia. Indonesia masih tetap kalah.
“Dilihat dari data Overview USA – Indonesia, total trade pada tahun 2020, dengan perhitungan dari bulan Januari hingga Agustus tahun 2021 sangat berbeda. Untuk kegiatan ekspornya menurun hingga 6,11 US $ Miliar. Sedangkan pada tahun 2020, nilainya adalah sebesar 7,39 US $ Miliar. Untuk kegiatan impor nya pun mengalami penurunan. Ini dikarenakan kelangkaan kontainer, sehingga pengiriman barang menuju AS mengalami kemacetan” tambah Bayu Nugroho yang menjelaskan mengenai situasi kegiatan ekspor Indonesia-Amerika Serikat.
Tentunya ada faktor yang membuat fenomena ini terjadi. Bayu beserta perwakilan perdagangan di Indonesia lainnya menduga bahwa ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya kelangkaan kontainer di beberapa pelabuhan di Amerika, yaitu dampak dari pandemic Covid-19, serta kurangnya SDM.
Seperti diketahui bahwa pandemic masih belum berakhir. Pandemic tersebut menimbulkan berbagai dampak, salah satunya pada kegiatan pengiriman barang. Pemerintah memberlakukan Lock down untuk mencegah pandemic Covid-19 kian berlangsung. Karena itulah pihaknya pun turut memberlakukan sistem WFH. Sehingga masyarakatnya dapat bekerja di rumah.
Adanya ketentuan tersebut, membuat para pekerja di pelabuhan Amerika Serikat menjadi berkurang. Buktinya adalah, banyaknya peti kemas yang menumpuk di beberapa pelabuhan Amerika Serikat. Keadaan ini tentunya membuat proses bongkar muat lebih lama dari biasanya. Itulah beberapa fakta yang dikatakan Bayu Nugroho selaku ITCP asal Los Angeles ketika mengikuti webinar yang diadakan oleh Andalin pada bulan Desember 2021.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi