freightsight
Rabu, 8 Mei 2024

PENGIRIMAN LAUT

Arus Bongkar Muat IPC Terminal Peti Kemas di Tahun 2022 Ada di Atas Target

27 Januari 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

kontainer

via pexels

• IPC TPK mencatatkan pertumbuhan kinerja bongkar muat mencapai 2,87 juta TEUs sepanjang 2022.
• Kinerja keuangan IPC TPK turut meningkat dengan catatan pendapatan sebesar Rp2,85 triliun.

IPC Terminal Peti kemas atau IPC TPK mencatatkan pertumbuhan kinerja bongkar muat mencapai 2,87 juta twenty foot equivalent unit (TEUs) sepanjang tahun 2022 atau berada di atas target perusahaan. Jumlah ini meningkat 5,92% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 2.720.810 TEUs dan di atas RKAP perusahaan sebesar 2.802.441 TEUs.

David P. Sirait, Direktur Utama IPC TPK, memaparkan peningkatan produktivitas terminal terus dilakukan melalui berbagai upaya.

Pada November 2022 lalu, IPC TPK menembus rekor pelayanan kapal dengan mencatat 95,72 BSH (boxes/ship/hour) saat melayani MV MSC Regina di Terminal Operasi 3 Area Tanjung Priok 2 dengan mengoperasikan 7 Unit Quay Container Crane yang melebihi target dari Dirjen Perhubungan Laut dengan jumlah sebesar 55 BSH (boxes/ship/hour).

“Tahun lalu kami fokus pada peningkatan kualitas pelayanan dan melakukan value creation melalui revenue enhancement di seluruh area kerja dan cost efficiency di berbagai lini. Kedua hal ini berhasil mendorong pertumbuhan kinerja perseroan.” Ujar David dikutip dari keterangan resminya, Rabu (25/1/2023).
Seiring dengan hal tersebut, kinerja keuangan IPC TPK pun turut meningkat dengan catatan pendapatan sebesar Rp2,85 triliun atau naik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp2,51 triliun.

Catatan ini berada di atas diatas RKAP perusahaan yang sudah ditetapkan oleh pemegang saham sebesar Rp2,60 triliun. Bukan hanya tentang peningkatan kinerja operasional, perusahaan juga berupaya melakukan efisiensi biaya, termasuk pada penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang ada di 10 terminal yang telah dikelola IPC TPK.

Perusahaan mencatat bahwa ada penurunan 2% pada rasio penggunaan BBM jika dibandingkan dengan throughput peti kemas dari 3,97 liter/TEUs pada 2021 menjadi 3,90 liter/TEUs pada 2022.

David telah memastikan bahwa komitmen IPC TPK untuk terus melakukan inovasi dan inisiatif terobosan baru untuk bisa mendukung peningkatan kinerja korporasi juga optimalisasi pelayanan.

Pelayanan ekstra yang diberikan kepada pengguna jasa mulai dari berthing on arrival, pelayanan berbasis planning and control, optimalisasi dan digitalisasi alat bongkar muat peti kemas, hingga pada saat kapal berlayar meninggalkan dermaga.

Adapun, sepanjang 2022 IPC TPK melayani 8 layanan baru dalam mendukung pemangkasan biaya logistik nasional dan waktu singgah kapal yang ada di pelabuhan (port stay).

Pada awal tahun IPC TPK untuk pertama kalinya telah melayani MV MSC Tianshan, kapal terbesar dengan panjang (LOA) 334 meter yang membawa sekitar 2.000 peti kemas (empty container) berukuran 40 feet untuk bisa membantu mengatasi kelangkaan peti kemas dalam menunjang ekspor produk-produk yang ada di Indonesia ke luar negeri.

Sebagai upaya digitalisasi layanan, IPC TPK juga menjadi pionir dalam implementasi TOS Nusantara dan Single Billing sehingga seluruh kegiatan pelayanan operasional dapat tercatat dan termonitor melalui sistem yang saling terintegrasi dengan biaya implementasi yang nilainya rendah.