freightsight
Minggu, 5 Mei 2024

INFO INDUSTRI

APBI Sebut Lockdown Shanghai Tidak Berdampak Pada Ekspor Batu Bara RI

13 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor Batu Bara

Ekspor Batu Bara via Bloomberg/Dimas Ardian

China negara tujuan ekspor batu bara utama Indonesia yang menyumbang 32% dari total ekspor nasional pada 2020.

Merebaknya kasus Covid-19 di Shanghai, China membuat pemerintah setempat mengumumkan karantina wilayah (lockdown) selama 9 hari sejak 28 Maret 2022. Kondisi ini dikhawatirkan membawa pengaruh pada jual beli batu bara Indonesia dengan China.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan, lockdown China belum berdampak pada aktivitas ekspor batu bara ke Negeri Panda tersebut.

"Sejauh ini kami belum mendapat kabar adanya dampak terhadap ekspor," kata Hendra pada Kamis (7/4/2022).

Pilihannya aktivitas perekonomian global pasca pandemi Covid-19 mulai mendongkrak angka permintaan batu bara khususnya dari China.

Hal ini menjadi salah satu dampak dari lonjakan harga batu bara acuan (HBA) pada April 2022 menjadi US$ 288,40 per ton dari bulan sebelumnya hanya sekitar US$ 203,69 per ton.

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor batu bara ke China pada Januari hingga November 2021 sebesar US$ 13,6 miliar (Rp 195 triliun) mengalami kenaikan 203,6% secara year to date (ytd) dengan volume 181 juta ton atau naik sebesar 63,40%. Batu bara menyumbang 77% terhadap nilai ekspor non-migas ke China sepanjang 2021.

Berdasarkan laporan data Minerba One Data Indonesia (MODI) yang dikeluarkan Kementerian ESDM, realisasi produksi batu bara hingga Kamis (7/4/2022) mencapai 141,41 juta ton dari target awal produksi sebesar 663 juta ton. Sementara itu, realisasi ekspor sebanyak 38,07 juta ton.

Saat ditanya apakah para pengusaha batu bara akan meningkatkan jumlah produksi di tengah melambungnya harga batu bara, Hendra mengatakan bahwa saat ini penambang tengah mengoptimalkan produksi yang sempat terhambat pada Januari lalu.

"Perusahaan bisa mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanda di kuartal 2. Setahu saya saat ini perusahaan sedang mendorong upaya produksi maksimal karena sempat terhambat di bulan Januari lalu karena larangan ekspor sementara," pungkasnya.