freightsight
Kamis, 24 Oktober 2024

PENGIRIMAN LAUT

Angkutan Barang di Laut Naik 21 Persen Pada Semester I-2022

30 Agustus 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Angkutan Laut via liputan6.com

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha mengatakan terjadi kenaikan jumlah muatan Angkutan Barang di Laut sebesar 21 persen atau sebanyak 13.110 TEUs.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha mengatakan terjadi kenaikan jumlah muatan Angkutan Barang dan Laut sebesar 21 persen dan capaian voyage 29 persen.

Hal ini disampaikan berdasarkan hasil evaluasi semester I tahun 2022 tentang Pelaksanaan Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang di Laut yang telah mengangkut muatan sebanyak 13.110 TEUs.

Dirjen Arif memaparkan capaian itu dalam acara Rapat Kordinasi Tol Laut yang diselenggarakan pada Selasa (23/8/2022) hingga Rabu (24/8/2022).

“Ini berarti terdapat peningkatan kinerja Tol Laut, di mana tahun ini lebih efektif jika dibandingkan dengan capaian semester 1 (satu) pada tahun lalu,” ujarnya.

Mengangkat tema "Mewujudkan Tol Laut yang Efektif, Efisien dan Akuntabel untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi", Rakornas ini digelar sebagai wadah pertemuan antara Pemerintah Pusat dan Daerah untuk bersama-sama menyiapkan upaya perbaikan dalam pemanfaatan kapal Tol Laut agar pelaksanannya di tahun 2023 lebih optimal.

Dirjen Arif berharap kegiatan Rakornas yang diadakan setiap tahun ini dapat menumbuhkan kesadaran kita bersama akan pentingnya program Tol Laut.

“Penyelenggaraan Tol Laut tentunya memberikan banyak manfaat seperti konektivitas transportasi laut di wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan (T3P) untuk memberikan pelayanan distribusi barang, membangkitkan perekonomian, menjaga ketersediaan barang dan turut menggali potensi unggulan daerah yang bisa didistribusikan ke luar daerah tersebut,” terang Arif.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting menyampaikan bahwa Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang di Laut pada tahun 2022 mengalami peningkatan dengan adanya penambahan trayek di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Saat ini, menurut Capt. Ginting, program Tol Laut telah melayani 33 trayek yang dilayani dengan mengoperasikan 32 kapal yang menyinggahi 130 pelabuhan. Adapun muatan berangkat terbanyak yang diangkut Kapal Tol Laut di antaranya semen, beras, air mineral dan minuman ringan. Sedangkan komoditi muatan balik terbanyak di antaranya kayu, kopra, rumput laut, batang pohon kelapa dan arang.

Capt. Ginting berharap, Program Tol Laut dapat meningkatkan distribusi, menjaga ketersediaan barang kebutuhan pokok, barang penting dan barang lainnya dengan biaya pengiriman logistik yang murah dari pelabuhan pangkal sampai daerah T3P.

Upaya ini juga diharapkan dapat menekan disparitas harga sehingga menjaga stabilitas harga jual barang yang diangkut oleh kapal Tol Laut di daerah T3P.

“Kita akan terus mengupayakan langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan pembangunan infrastruktur guna mendorong geliat pertumbuhan perekonomian, meningkatkan investasi dan memperkuat kedaulatan di wilayah perbatasan Indonesia,” tegasnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Capt. Ginting beranggapan perlu adanya rencana oembangan dan inovasi dalam Program Tol Laut. Terkait hal ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melangsungkan konektivitas multimoda dalam mengakomodir pola perdagangan baru yang muncul dengan melibatkan Jembatan Udara dan subisidi Angkutan Darat sehingga masyarakat di wilayah pegunungan Papua dapat memesan bahan pokok dari Surabaya dan dapat diterima langsung di wilayah pegunungan Papua dengan biaya pengiriman yang lebih murah.

“Kita terus melakukan upaya untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat salah satunya dengan layanan transportasi untuk angkutan barang di laut dengan rute yang tetap dan terjadwal sehingga kebutuhan masyarakat berupa barang pokok dan barang penting dapat tersedia dan terpenuhi dengan maksimal sebagai perwujudan dari Nawacita dengan harapan terciptanya kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia,” tukasnya.