freightsight
Minggu, 19 Mei 2024

EKSPOR

Anak Usaha Pelindo (IPCC) Resmi Mencatat Ekspor Impor Naik di November 2022

13 Desember 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

via unsplash

IPCC menjelaskan bahwa lonjakan aktivitas pelabuhan sepanjang November 2022 seiring dengan relaksasi aturan pandemi Covid-19.

Dengan adanya pandemi Covid‐19 tentu saja ini juga secara tidak langsung turut memengaruhi kegiatan operasional yang ada PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC).

Emiten grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) menjelaskan bahwa terjadi lonjakan aktivitas pelabuhan sepanjang November 2022 seiring dengan relaksasi aturan pandemi Covid-19 dan kembali bergairahnya pabrikan otomotif di Indonesia.

Corporate Secretary Indonesia Kendaraan Terminal Sofyan Gumelar menjelaskan bahwa keseluruhan jumlah kargo kendaraan yang dilayani sepanjang November 2022 cenderung variatif.

Tercatat, total kargo kendaraan CBU yang ada di Lapangan Internasional pada November 2022 telah ditangani sebanyak 45.835 unit, naik 16,28 persen secara bulanan, Alat Berat (termasuk Bus/Truck) sebanyak 1.196 unit, turun 8,42 persen MoM dan General Cargo sebanyak 5.326 M3, lebih rendah 33,44 persen MoM.

"Kondisi pada Terminal Domestik tercatat dimana mobil sebanyak 30.472 unit, meningkat 5,71 persen secara bulanan; Alat Berat sebanyak 6.506 unit dan General Cargo sebanyak 1.181 M3 dimana masing‐masing lebih rendah 0,28 persen dan 25,51 persen dibandingkan fengan pencapaian yang sama di bulan sebelumnya," jelasnya dalam keterangan, Senin (12/12/2022).

Menurutnya, dengan adanya pandemi Covid‐19 tentu saja ini juga secara tidak langsung turut memengaruhi kegiatan operasional yang ada IPCC. Dengan meredanya pandemi justru telah membuat aktivitas manufaktur kendaraan dan logistik bisa kembali meningkat sehingga berimbas positif pada meningkatnya aktivitas bongkar muat kendaraan yang ada di Terminal IPCC.

Lebih jauh lagi, industri pelabuhan juga adalah sektor kritikal yang bidang usahanya berkaitan dengan logistik, sehingga IPCC sebagai bagian dari anak usaha BUMN PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang menjalankan kegiatan usahanya berhubungan dengan logistik dan pelabuhan berupaya supaya seluruh pengguna jasa tetap memperoleh pelayanan jasa kepelabuhanan sesuai dengan kebutuhan masing‐masing.

"Meski demikian, IPCC memastikan kepada seluruh pelanggannya bahwa sampai dengan saat ini kegiatan usaha dan pelayanan IPCC masih tetap beroperasi normal sebagai upaya mempertahankan kelancaran arus logistik dan bongkar muat kendaraan," tambahnya.

Berdasarkan dengan laporan keuangan per 30 September 2022 yang belum diaudit, di sini emiten bersandi IPCC ini mencatatkan bahwa pendapatan usaha sebesar Rp508,34 miliar atau naik 46,17 persen dari periode yang sama di tahun lalu.

Kenaikan tersebut tentu saja telah ditopang oleh peningkatan pendapatan dari seluruh segmen usaha, diantaranya yaitu adalah Pelayanan Jasa Terminal yang naik sebesar 45,39 persen, Pelayanan Jasa Barang naik 44,11 persen; maupun Pelayanan Rupa-rupa Usaha dan Pengusahaan Tanah, Bangunan dan Air yang juga menopang kenaikan.

Dari sisi Beban Pokok Pendapatan, walaupun memang telah tercatat naik sebesar 24,44 persen, tentu saja memang masih lebih rendah jika dibandingkan dengan peningkatan pendapatan sehingga IPCC di sini bisa saja memperoleh peningkatan Laba Kotor yang nilainya sebesar 80,16 persen sebesar Rp244,34 miliar.

Adapun cost efficiency yang telah dilakukan justru malah membuat laba usaha IPCC kian melonjak dari awalnya yang 1.320,4 persen kini menjadi Rp170,58 miliar dari periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp12,01 miliar.

Begitupun pada bottom line, IPCC di sini pun juga mampu menorehkan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp108,90 miliar atau yang naik menjadi 556,14 persen jika dibandingkan dengan Rp16,59 miliar pada periode yang sama tahun lalu.