freightsight
Jumat, 29 Maret 2024

INFO INDUSTRI

Amerika Krisis Bahan Bakar, Kedubes Rusia: Salah Mereka Sendiri!

21 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Amerika Krisis Bahan Bakar

Pompa Bahan Bakar via Pixabay

• Amerika Serikat (AS) mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) secara masif. Harga bensi di negara itu melonjak setelah Presiden Joe Biden memberlakukan larangan impor produk minyak dan energi dari Rusia.

Kedutaan Besar Rusia di Gedung Putih mengatakan, Moskow tetap bisa diandalkan untuk memasok energi ke AS, mereka tidak menolak untuk tetap mengirim pasokan energi ke negara itu.

Namun, reaksi sebaliknya justru ditunjukkan Biden yang malah menjual kampanye untuk menyudutkan Rusia atas kenaikan harga bensin yang terjadi di Amerika. Para ahli menilai propaganda semacam itu hanyalah taktik penguasa negara didaya tersebut untuk mengeruk poin politik dari gerakan Rusofobia (kelompok anti Rusia).

Kedubes Rusia di Amerika mengungkapkan, melansir laporan dari saluran Fox Business, para petinggi Gedung Putih saat ini mulai menarik blogger dan kreator terkenal untuk menyebarluaskan kampanye propaganda negatif tentang Moskow. Upaya ini bertujuan untuk menjatuhkan pemimpin Rusia dan menyalahkan Putin atas krisis bahan bakar yang terjadi di AS.

"Berita (dari Fox) ini menunjukkan ambisi Washington untuk mengantongi keuntungan politik dari kelompok Rusofobia. Bagi orang-orang berakal sehat langkah ini jelas menggambarkan bagaimana AS tengah mencekik musuh dinginnya yaitu Rusia untuk melindungi kegagalannya sendiri dalam menangani masalah domestik," ungkap Kedutaan Besar Rusia di DC pada Rabu (16/3/2022).

Menurut kantor misi diplomatik itu, Washington menutup mata atas penyebab sebenarnya dari krisis bahan bakar dan rekor inflasi di Amerika Serikat. Menurutnya, kondisi tersebut tidak lain disebabkan oleh kebijakan yang mereka buat sendiri. Sebagai contoh, pemerintah Biden rela menghamburkan triliunan dolar untuk menyuntik dana tanpa jaminan ke dalam perang ekonomi dan sanksi melawan negara-negara yang tidak diinginkan.

"Rusia adalah negara pemasok energi dan sumber daya terbesar. Fakta ini terbukti dari jalinan kemitraan selama beberapa dekade yang menguntungkan semua negara di dunia," kata Kedubes Rusia.

"Negara kami tetap siap melakukan pengiriman bahan bakar ke AS. Tetapi justru AS sendiri yang mengentikan pembelian hidrokarbon dari Rusia, menutup mata dan telinga atas kebutuhan rakyat mereka," tambah Kedubes lagi.