INFO INDUSTRI
20 April 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
• Perusahaan pelayaran peti kemas mengalihkan pengiriman reefer dan beberapa vessel calls di Shanghai.
• Banyak pengemudi truk tidak mau mengemudi ke Shanghai karena risiko tes positif dan dikarantina.
Perusahaan pelayaran peti kemas mengalihkan pengiriman reefer dan beberapa vessel calls di Shanghai karena kongesti memburuk di pelabuhan karena dari pemberlakuan lockdown berkepanjangan di kota.
Lockdown di Shanghai memasuki minggu ketiga yang kekurangan kapasitas truk parah serta gudang tetap tutup mempengaruhi kapasitas lapangan kontainer di Pelabuhan peti kemas terbesar di dunia ini terutama untuk kargo reefer.
Shanghai mempertahankan terminal di Yangshan dan Waigaoqiao dengan menggunakan sistem loop tertutup dimana para pekerja tinggal dan tidur di pelabuhan tidak diperbolehkan pulang sehingga mereka tidak terpapar lingkungan di luar terminal.
Dilansir dari Seatrade Maritime, Thomas Knudsen selaku Managing Director Toll Group menjelaskan bahwa masalahnya mereka mencoba mengoperasikan pelabuhan dengan mengisolasi pelabuhan dan itu hanya bekerja untuk transhipment tidak bekerja untuk apa pun yang lokal.
Banyak pengemudi truk tidak mau mengemudi ke Shanghai karena risiko tes positif dan dikarantina dua hingga tiga minggu.
Jadi, mereka memilih bekerja di area lain saja seperti di area Ningbo.
Pelabuhan mungkin berfungsi, tetapi semua yang ada di pelabuhan tidak berfungsi dan siapa pun enggan ke Pelabuhan dan ke pabrik.
CMA CGM, Hapag-Lloyd, MSC, dan Ocean Network Express (ONE) memperingatkan bahwa pelanggan mereka mengenai kargo reefer dialihkan ke pelabuhan lain karena kurangnya titik reefer dan Maersk mengabaikan panggilan Shanghai pada beberapa layanan.
Hapag-Lloyd dalam konsultasi pelanggan mengatakan bahwa pelabuhan tidak akan menerima peti kemas reefer dan barang berbahaya dan peti kemas ini diturunkan di pelabuhan sebelumnya sebelum tiba di Shanghai.
Syarat bagi pengemudi truk melakukan tes PCR negatif diambil dalam 48 jam terakhir serta izin jalan yang dicetak, rencana perjalanan lengkap, dan tujuan pengiriman memberi tekanan ketersediaan serta meningkatkan waktu penyelesaian pengiriman.
CMA CGM juga mengatakan bahwa dalam pembaruan layanan mereka mengamati dampak besar kecepatan pergerakan truk dan kapasitas truk yang tersedia.
Faktor-faktor tersebut berdampak besar pada kargo impor mengalami waktu penjemputan lebih lambat secara drastis dan oleh karena itu waktu tunggu yang terlalu lama mengakibatkan stres tinggi pada kapasitas lapangan penumpukan.
Di samping itu, Maersk mengatakan bahwa secara khusus, mereka memperkirakan efisiensi layanan truk Maersk dari/ke Shanghai lebih terpengaruh akibat Shanghai Lockdown.
Maersk juga menyediakan layanan multi-moda melalui tongkang atau kereta api sebagai solusi alternatif untuk koridor antara Shanghai dan kota-kota terdekat.
Maersk juga mulai kini telah menghilangkan beberapa kunjungan kapal di Shanghai dengan pengiriman berdasarkan panggilan yang awalnya diperkirakan akan berangkat 14 dan 28 April dialihkan ke layanan lain.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi