freightsight
Jumat, 26 April 2024

PELABUHAN

ABUPI Memberikan Apresiasi Penurunan Dwelling Time di Pelabuhan Indonesia

31 Januari 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

kapal di pelabuhan

via pexels

Dwelling time Indonesia dinilai menurun selama beberapa tahun terakhir.
• Perkembangan sektor kepelabuhanan Indonesia tercermin dari berkembangnya rute pelayaran domestik.

Tingkat waktu tunggu pelayanan kontainer atau dwelling time di Indonesia dinilai memang sudah mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir.
Wakil Ketua Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) Ariyanto Purboyo menjelaskan bahwa dwelling time pelabuhan Indonesia sudah menjadi salah satu masalah menghambat perkembangan sektor kepelabuhanan nasional.

Walaupun demikian, ABUPI melihat dwelling time pada pelabuhan Indonesia mengalami perbaikan selama beberapa tahun terakhir. Tren positif ini seiring dengan sejumlah upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia.

“Dulu kita sempat ribut – ribut soal ini sampai Pak Joko Widodo turun tangan, sekarang dwelling time sudah turun menjadi sekitar 3 – 4 hari dari yang sebelumnya bisa 5 – 7 hari,” katanya dalam diskusi daring Tantangan dan Potensi Bisnis Maritim Indonesia 2023: Eksplorasi Kebijakan dan Strategi Bisnis, Senin (30/1/2023).

Bukan hanya itu, perkembangan sektor kepelabuhanan Indonesia tercermin dari berkembangnya rute pelayaran domestik. Menurut Ariyanto, hal ini didukung inisiatif pemerintah dalam merancang tol laut yang meningkatkan konektivitas antarwilayah Indonesia.

Lebih lanjut ABUPI mengapresiasi kemunculan sejumlah kawasan industri di Indonesia. Ariyanto mengatakan bahwa kehadiran kawasan industri umumnya menghasilkan integrasi konektivitas antara kawasan pabrik dengan moda transportasi, termasuk pelabuhan.

“Kawasan industri yang terintegrasi biasanya akan dilengkapi dengan pelabuhan. Hal ini tentunya akan memotong biaya dan waktu transportasi, contohnya seperti yang ada di Gresik, Jawa Timur,” katanya.

Ariyanto juga menambahkan bahwa pelaku industri kepelabuhanan Indonesia telah beradaptasi dengan baik pada perkembangan teknologi. Di sisi lain, ABUPI mengatakan masih ada beberapa aspek menjadi kelemahan dalam sektor kepelabuhanan nasional. Ariyanto menuturkan biaya logistik nasional Indonesia terpantau masih tinggi sekitar 23% dari produk domestik bruto (PDB).

Bukan hanya itu, utilisasi moda angkutan Indonesia juga didominasi oleh angkutan darat. Data ABUPI menyebutkan tingkat utilisasi moda angkutan darat Indonesia mencapai 90% berbanding dengan utilisasi moda angkutan laut yang baru sekitar 9%.