freightsight
Kamis, 25 April 2024

PENGIRIMAN LAUT

Abaikan Perang, Ekspor Gandum Rusia Melonjak Pesat

8 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor Gandum Rusia

Gandum via Pixabay

Semenjak perang, Rusia tetap bisa ekspor 1,7 juta ton gandum pada Maret 2022.

Ekspor gandum Rusia melonjak 60 persen pada Maret 2022 di tengah invasinya ke Ukraina. Dilansir Bloomberg pada Minggu (3/4/2022), konsultan Rusia ProZerno mengekspor sekitar 1,7 juta ton pada Maret. Angka itu naik signifikan dibandingkan Maret 2021 yang hanya sebesar 1,1 juta ton. Pengapalan tetap meningkat meskipun tertahan oleh perubahan pajak ekspor biji-bijian pemerintah.

Rusia dan Ukraina masing-masing menyumbang sekitar seperempat perdagangan biji-bijian global. Ekspor Rusia melambat sesaat setelah invasinya ke Ukraina pada Februari, namun sejak saat itu telah bangkit kembali menurut analis dan penyedia data.

Di sisi lain, penjualan tidak terlalu tinggi di luar Ukraina. Harga global masih melambung tinggi untuk komoditas pertanian seperti gandum dan minyak bunga matahari. Namun hal itu memicu kekhawatiran untuk akses makanan ke wilayah impor utama seperti Timur Tengah dan Afrika Utara.

Konsultan SovEcon mengatakan, pengiriman dari Rusia terus meningkat pada paruh kedua bulan lalu seiring dengan hambatan pembayaran dan keamanan kapal yang transit ke Laut Hitam terselesaikan. Sebagian gandum akan dikirim ke negara-negara yang biasanya mengimpor dari Ukraina.

SovEcon memprediksi Rusia dapat memenuhi kuota ekspor gandumnya sebesar 8 juta ton yang ditentukan pada akhir musim kecuali pembatasan perdagangan tambahan diberlakukan.

Semenjak pecahnya peperangan, Rusia telah menutup sejumlah pelabuhan di Ukraina yang merupakan rute ekspor. Ketika Ukraina berusaha mengekspor menggunakan jalur kereta, pengiriman terhambat karena tidak bisa rampung dalam jumlah besar.

Sementara itu, penyedia data panen yang berbasis di Jenewa Afglow menunjukkan volume ekspor komoditas pertanian seperti jagung, jelai, dan minyak biji bunga matahari mencapai 2,5 juta ton sepanjang Maret, angka ini naik 15 persen dari periode yang sama pada tahun lalu.

CEO Afglow Nabil Mseddi mengatakan, destinasi utama ekspor gandum ini di antaranya adalah Turki, Mesir, Iran, dan Libya serta sebagian kecil wilayah Israel yang biasanya membeli dari Ukraina.