freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Rusia Blokir Jalur Utama Ekspor Gandum Hingga Akibatkan Pasokan Pangan Dunia Terancam

24 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor Gandum

Ekspor Gandum via klikkoran.com

BayWa melaporkan Rusia menghalangi ekspor gandum dari Ukraina dan Rusia yang memang merupakan bagian penting dari pasokan pangan dunia.

Banyak pertanyaan berapa banyak gandum dapat diproduksi Ukraina tahun ini dalam situasi konflik.

BayWa adalah Perusahaan agrikultur terbesar Jerman melaporkan bahwa Rusia masih saja menghalangi ekspor gandum dari Ukraina dan Rusia yang memang merupakan bagian penting dari pasokan pangan dunia.

Jrg-Simon Immerz selaku kepala perdagangan bagian biji-bijian di BayWa pada kantor berita Jerman dpa mengungkapkan tidak ada gandum yang diekspor dari pelabuhan Ukraina saat ini karena tidak ada yang meninggalkan negara itu.

Pernyataan Immerz ini rupanya didukung oleh Otoritas Maritim Panama yang pada hari Rabu (16/3/2022) mengatakan bahwa Angkatan Laut Rusia telah mencegah 200-300 kapal meninggalkan Laut Hitam dan kebanyakan dari kapal tersebut mengangkut gandum.

Noriel Arauz selaku administrator Otoritas Maritim Panama mengatakan ada tiga kapal berbendera Panama diserang Rusia sejak invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Ada satu kapal tenggelam sedangkan dua lainnya rusak dan ini tidak ada korban tewas atau luka.

Surat kabar Inggris The Guardian melaporkan ada beberapa kapal diserang sejak invasi dimulai termasuk kapal dari Bangladesh dan Estonia yang menyebabkan satu orang tewas.

Rusia memberikan alasan pemblokiran kapal-kapal karena adanya potensi risiko tinggi ranjau yang diklaim Rusia dipasang oleh Angkatan Laut di Ukraina.

Ketahanan Pangan Terancam

Banyak pertanyaan berapa banyak gandum dapat diproduksi Ukraina tahun ini dalam situasi konflik. Rusia juga telah menyatakan akan membalas sanksi Barat yang telah melumpuhkan ekonominya.

Pembatasan ekspor gandum serta pupuk juga diduga berada di urutan teratas dalam daftar sanksi balasan Moskow yang bisa saja memiliki konsekuensi lebih lanjut untuk pasokan pangan dunia serta inflasi harga pangan.

Rusia juga memproduksi hampir 80 juta ton gandum per tahunnya dan selalu mengekspor hampir 30 juta ton sedangkan Ukraina mengekspor hanya sekitar 20 hingga 25 juta ton gandum per tahunnya.

Immerz dari BayWa juga mengatakan bahwa seluruh pasar kini justru mengikuti ekspor Ukraina lebih dari Rusia karena ekspor Rusia saat ini sudah dianggap lebih berisiko.

"Gandum disemai pada musim gugur dan sekarang saatnya untuk segera diberi pupuk," ungkap Immerz.

Bahkan jagung saja belum ditaburkan dan jika tidak ditaburkan semua orang tidak akan panen.

BayWa meyakini bahwa tidak ada alasan untuk takut kekurangannya pasokan gandum karena banyak gandum dipanen di Uni Eropa (UE) daripada yang telah dikonsumsi.

"Uni Eropa juga mengekspor sekitar 30 juta ton gandum setiap tahunnya dan Jerman juga pengekspor pada tahun-tahun normal," ungkap Immerz. Namun, itu semua tidak berlaku bagi semua jenis biji-bijian karena yang diandalkan untuk impor hanya jagung.