freightsight
Jumat, 19 April 2024

IMPOR

Sebanyak 4.800 Ton Beras Impor Asal Myanmar Tiba di Pelabuhan Dumai

4 Januari 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via bisnistempo.co

Sebanyak 4.800 beras impor asal Myanmar tiba di Pelabuhan Dumai, Riau Kepri. Impor beras dilakukan untuk memperkuat stok beras untuk menjaga ketahanan pangan serta bisa mencukupi kebutuhan beras hingga enam bulan ke depan.

Sebanyak 4.800 ton beras impor asal Myanmar masuk melalui Pelabuhan Dumai, Kepulauan Riau, pada Senin (2/1/2023). Beras tersebut diangkut dari Myanmar menggunakan Kapal Haiphong Glory. Kepala Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kepulauan Riau, Basirun, dengan didampingi Pemimpin Cbang Bulog Dumai, Faisal, mengungkapkan bahwa beras impor tersebut merupakan pelaksana kebijakan.

Menurutnya, kebijakan atas dibukanya kembali keran impor beras disebabkan oleh semakin menipisnya cadangan beras pemerintah secara nasional lantaran padi belum panen di sejumlah daerah di Indonesia. Impor beras yang dilakukan lewat pelabuhan Dumai ini, imbuh Basirun, terakhir dilakukan pada 2018 lalu. Sebelumnya Pemerintah RI menargetkan secara nasional untuk mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton melalui sejumlah pintu masuk pelabuhan, salah satunya pelabuhan Dumai.

“Rencananya akan dilakukan dua tahap pengiriman melalui pelabuhan Dumai, tahap pertama berlangsung Senin (2/1/2023) sebanyak 4.800 ton beras dari Myanmar, lalu tahap kedua diperkirakan akan dilakukan pekan depan sebanyak 5.000 ton beras diangkut dari Thailand,” ungkap Basirun.

Ia juga menerangkan, memasuki awal tahun 2023, cadangan beras pemerintah Bulog Riau Kepri juga mengalami kondisi menipis, yakni hanya sekitar 6.000 ton di akhir penutup 2022. Diakuinya, stok terbatas ini dikhawatirkan bisa mengganggu cadangan pangan, stabilisasi harga dan dukungan ketika terjadi situasi darurat akibat bencana alam.

Namun dengan adanya impor beras, hal ini dinilai akan memperkuat stok beras untuk menjaga ketahanan pangan serta bisa mencukupi kebutuhan beras hingga enam bulan ke depan. Adapun distribusi beras akan disalurkan ke sejumlah daerah di Riau Kepri melalui operasi pasar.

“Beras impor ini akan dibongkar untuk selanjutnya disimpan di gudang lalu disalurkan ke beberapa daerah di Riau Kepri. Cadangan kita akan semakin aman guna kebutuhan melakukan operasi pasar, untuk cadangan bencana alam dan memenuhi permintaan pemerintah daerah,” imbuhnya.

Lebih lanjut Basirun menerangkan, gudang Bulog Dumai memiliki kapasitas sekitar 15 ribu ton. Sementara untuk beras yang tersisa di gudang Dumai ada sekitar 300 ton. Basirun mengaku, bahwa beras yang diimpor ini merupakan kualitas premium sehingga sangat layak dikonsumsi masyarakat dengan tingkat kerusakan atau broken biji beras di bawah 5 persen.

“Kualitas beras ini premium jadi sangat layak dikonsumsi, impor beras ini juga bertujuan untuk mengendalikan harga pasar di saat harga beras sedang mengalami kenaikan. Beras impor dari Myanmar dan Thailand ini juga akan memperkuat cadangan beras pemerintah yang dikelola Perum Bulog Wilayah Riau Kepri,” pungkasnya.