EKSPOR
21 Juni 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
Menteri Perdagangan mengatakan bahwa ekspor Indonesia kini meningkat pasca-invasi Rusia ke Ukraina.
Mei 2022, ekspor nonmigas Indonesia berhasil menunjukkan penguatan pada sebagian besar negara mitra dagang utama.
Zulkifli Hasan selaku Menteri Perdagangan mengatakan bahwa ekspor Indonesia kini meningkat pasca-invasi Rusia ke Ukraina.
Pada Mei 2022, ekspor Indonesia tercatat US$ 21,51 miliar atau tumbuh menjadi 27 persen jika dibanding pada Mei 2021 year-on-year (yoy).
“Nilai ekspor ini menguat seiring peningkatan permintaan akibat kekhawatiran pasokan dunia terganggu pasca invasi Rusia ke Ukraina dan peningkatan harga komoditas ekspor unggulan dibanding Mei 2021,” ungkap Zulkifli Hasan dalam keterangan resmi seperti dikutip pada Minggu, 19 Juni 2022.
Ekspor migas dan nonmigas pun rupanya juga mengalami pertumbuhan masing-masing 54,49 persen (yoy) juga 25,34 persen (yoy). Bukan hanya itu, ekspor seluruh sektor Mei 2022 juga menguat dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Sektor pertambangan menjadi sektor andalan dengan tingkat pertumbuhan tertinggi 114,2 persen (yoy) yang disusul sektor migas 54,5 persen (yoy) serta sektor pertanian 20,32 persen (yoy).
Kualitas ekspor Indonesia membaik, ditandai semakin pulihnya pertumbuhan ekspor industri pengolahan sebesar 7,78 persen (yoy).
Adapun perbaikan ekspor yang ditopang produk-produk bernilai tambah tinggi, seperti kapal, perahu juga struktur terapung (HS 89); nikel serta produknya (HS 75); juga bahan kimia anorganik (HS 28). Untuk dapat memacu ekspor bernilai tinggi, Zulkifli mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan akan segera mengakselerasi program transformasi perdagangan berfokus terhadap peningkatan ekspor non-komoditas juga digitalisasi perdagangan.
Adapun pada Mei 2022, ekspor nonmigas Indonesia berhasil menunjukkan penguatan pada sebagian besar negara mitra dagang utama.
Pertumbuhan ekspor nonmigas tertinggi tahunan (yoy) tercatat untuk pengiriman ke Senegal yang jumlahnya mencapai 880,35 persen. Kemudian ke India (166 persen), Polandia (106,02 persen), Belgia (88,83 persen) serta Korea Selatan (67,6 persen).
Ditinjau dari kawasannya, kenaikan ekspor terbesar terjadi terhadap ekspor ke Asia Tengah tumbuh sebanyak 332,6 persen, diikuti Asia Selatan (79,59 persen) juga Afrika Barat (77,02 persen).
“Jalinan kerja sama perdagangan dengan negara-negara dan kawasan yang sedang bertumbuh serta pemanfaatan momentum Presidensi G20 merupakan upaya Indonesia dalam mendiversifikasi dan memperluas akses pasar bagi Indonesia,” tutur Mendag.
Tren Ekspor Meningkat yang Diikuti Kenaikan Impor
Secara kumulatif, ekspor Januari hingga Mei 2022 berhasil capai US$ 114,97 miliar atau naik 36,34 persen dari tahun lalu. Kenaikan nilai ekspor ini didorong kenaikan ekspor migas sebesar 35,94 persen dan nonmigas 36,36 persen.
Akan tetapi, kenaikan ekspor disertai kenaikan impor. Impor Indonesia pada bulan Mei 2022 tercatat ada US$ 18,61 miliar atau tumbuh 30,74 persen (yoy). Secara tahunan, impor migas juga nonmigas masih tumbuh pesat sebesar 62,65 persen serta 25,33 persen pada bulan Mei 2022 lalu.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi