freightsight
Jumat, 26 April 2024

INFO INDUSTRI

Wujudkan Biaya Logistik Efisien, Pelindo Integrasikan Pelabuhan dan Hinterland

14 April 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via mimbarmaritim.com

**Pelindo kini tidak hanya fokus pada pengoperasian pelabuhan, tetapi juga mengambil peran strategis untuk mendukung pertumbuhan industri atau pedalaman.

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), kini tidak hanya fokus pada pengoperasian pelabuhan, tetapi juga mengambil peran strategis untuk mendukung pertumbuhan industri atau pedalaman.

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono dalam acara Media Gathering di Jakarta mengatakan perlu adanya integrasi antar pelabuhan untuk menciptakan biaya logistik yang lebih efisien.

“Salah satunya melalui integrasi antara pelabuhan dengan kawasan industri (hinterland) sehingga menciptakan biaya logistik yang lebih efisien,” ujar Arif pada Rabu (12/4/2023).

Berkaitan dengan itu, milestone yang telah dicapai Pelindo yakni penyelesaian pembangunan dan pengoperasian Jalan Tol Cibitung Cilincing (JTCC) yang dibangun untuk meningkatkan konektivitas Pelabuhan Tanjung Priok & Area Hinterland/Kawasan Industri di timur Jakarta.

Langkah ini diharapkan akan mengurangi risiko kemacetan di jalan yang ada, sehingga dapat memberikan layanan logistik yang lebih efisien.

“Kami akan melanjutkan program paska merger untuk membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat terutama bagi Indonesia. Untuk tahun 2023, kami memiliki beberapa fokus utama salah satunya melanjutkan transformasi pelabuhan melalui kegiatan standarisasi dan sistemisasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan” ucap Arif.

Arif mengungkapkan, fokus perusahaan lain pada tahun 2023 yaitu melakukan ekspansi bisnis melalui kemitraan strategis dengan pemimpin pasar global, penataan bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas masing-masing unit bisnis, dan penyelesaian proyek strategis untuk mendukung pembangunan seperti Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Kawasan Pendukung Pelabuhan Kijing, Pelabuhan Baru Makassar, dan Akses Timur New Priok.

Dirut Pelindo juga menjelaskan pada tahun 2022 (dimana menjadi tahun perdana pasca merger) perseroan berhasil mencatatkan efisiensi dan optimalisasi senilai Rp 1,3 Triliun.

Capaian ini sebagian besar berasal dari konsolidasi dan optimalisasi kapasitas finansial Pelindo, meliputi optimalisasi pembiayaan, relokasi aset, dan implementasi pengadaan bersama, yang mewujudkan kapasitas finansial yang lebih kuat sekaligus optimalisasi aset yang terintegrasi.

Arif juga menjelaskan dengan pengelolaan yang tersentralisasi, Pelindo kini memiliki kendali strategi yang lebih baik, sehingga memudahkan dalam melakukan transformasi layanan operasi end-to-end seperti menciptakan standarisasi sistem layanan operasional pelabuhan yang sebelumnya berbeda beda antar pelabuhan.

Beberapa sistem yang distandarisasi adalah TOS Nusantara untuk layanan peti kemas, NPK TOS untuk layanan non peti kemas dan Phinisi untuk layanan kapal.

“Transformasi tersebut telah mendatangkan keuntungan bagi berbagai pihak. Bagi Pelindo sendiri misalnya, dilakukan peningkatan efisiensi biaya operasional, penambahan potensi lalu lintas, peningkatan kompetensi dan pengetahuan," paparnya.

Adapun bagi pelanggan, benefit yang diperoleh dapat terlihat dari adanya pengurangan port stay dan cargo stay misalnya, dapat membantu penghematan biaya sewa dan operasional kapal bagi perusahaan shipping line yang pada akhirnya diharapkan dapat berkontribusi terhadap penurunan biaya logistik dan mendukung konektivitas maritim.

Sedangkan peningkatan kinerja terbaik, ditambah lagi, ada di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Ambon, dimana kecepatan bongkar muat naik hampir tiga kali lipat, dari 12 boks per kapal per jam menjadi 34 boks dalam kondisi optimum. Dampaknya, jumlah waktu sandar kapal bisa terpangkas menjadi dua bahkan satu hari.

Secara keseluruhan, peningkatan produktivitas operasional mulai ditampilkan pada kinerja korporasi tahun 2022, di mana peti kemas tercatat sebesar 17,2 juta TEU atau naik 2% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk arus barang mencapai 160 juta ton dengan kenaikan 9%, arus kapal mencapai 1,2 miliar GT meningkat 1%, dan arus penumpang menembus 15 juta orang dengan kenaikan 86% dibandingkan periode yang sama sebelumnya.