freightsight
Senin, 14 Oktober 2024

REGULASI

UU Pengiriman Baru AS Picu Lonjakan Kasus Hukum Bagi Operator

5 Desember 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

via unsplash

Buntut ditetapkannya Ocean Shipping Reform Act 2022 (OSRA22) pada 16 Juni, pengirim di Amerika Serikat (AS) mengirim keluhan terhadap operator dengan membawa 30 kasus dalam sebulan.

Buntut ditetapkannya Ocean Shipping Reform Act 2022 (OSRA22) pada 16 Juni, pengirim di Amerika Serikat (AS) mengirim keluhan terhadap operator dengan membawa 30 kasus dalam sebulan. Menurut data yang dirilis Komisi Maritim Federal AS (FMC) pada Kamis (1/12/2022), dalam lima bulan sejak diberlakukannya aturan itu, 175 kasus telah diajukan ke regulator.

“Pengirim AS telah menanggapi secara positif peluang baru untuk menantang biaya operator dengan mengajukan keluhan biaya. Proses yang dibagikan hari ini mengklarifikasi langkah sementara yang diambil komisi di bawah otoritas baru tersebut,” tulis dalam laporan.

Keluhan yang diajukan oleh pengirim akan dinilai oleh regulator dan penilaian dikirim ke operator untuk ditanggapi. Kemudian mengharuskan operator untuk mengenakan biaya atau tindakan. Jika pengangkut tidak mengikuti maka dianggap tidak mematuhi aturan, maka komisaris akan meminta pembayaran kembali biaya yang dibuat bertentangan.

“Komisi juga dapat memulai hukuman perdata terpisah yang dilanjutkan dengan hakim hukum administrasi komisi untuk pertimbangan hukuman berdasarkan [bagian] 46 USC §§ 41107 dan 41109 [dari OSRA22],” lanjut dalam laporan.

“Pengumuman hari ini [1 Desember] adalah langkah yang diperlukan dalam menasihati publik tentang prosedur sementara yang memungkinkan komisi untuk terus mengambil tindakan cepat untuk mengadili pengaduan biaya. Hasil yang diperoleh dari proses pertama ini akan memandu komisi tentang bentuk proses permanen yang harus diambil. Prosedur permanen baru akan diselesaikan melalui pembuatan aturan formal setelah pemberitahuan dan komentar publik,” jelasnya.

Sementara itu Komisaris Carl Bentzel menyebut masalah kegagalan dalam mematuhi kontrak pengiriman merupakan masalah besar yang terjadi akibat pandemi. Meski tindakan pembalasan menanggapi potensi hukum belum dipublikasikan, tetapi pihaknya telah menerima dugaan pembalasan.

“Masalah kegagalan untuk mematuhi kontrak pengiriman telah menjadi masalah besar selama pandemi. Isu tindakan pembalasan dalam menanggapi potensi tindakan hukum belum dipublikasikan dengan baik, tetapi kami telah menerima dugaan pembalasan,” katanya.

Bentzel juga menegaskan telah terjadi lonjakan kasus baru yang menunjukkan bahwa FMC telah dipaksa untuk membawa hakim hukum administrasi baru dalam mengatasinya. Ia pun berharap, semoga operator sudah mengambil langkah untuk membersihkan praktik pengiriman yang tidak sesuai dengan standar baru yang diberlakukan oleh OSRA 22.