freightsight
Kamis, 25 April 2024

INFO INDUSTRI

Utilitas Industri Kopi Membaik Ikut Mengerek Kinerja Ekspor

1 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor kopi

Kopi via Pixabay

• Industri olahan kopi mengalami perbaikan utilitas produksi pada 2021.

• AEIKI memproyeksikan bahwa serapan kopi ke industri penggilingan pada tahun ini akan kembali ke masa sebelum pandemi di angka 380.000 ton hingga 385.000 ton.

Industri olahan kopi mengalami perbaikan utilitas produksi pada 2021. Kemenperin mencatat rata-rata utilitas produksi industri olahan kopi pada 2021 sebesar 86,5 persen yang jumlahnya meningkat sekitar 2,5 persen dibandingkan 2020.
Putu Juli Ardika selaku Dirjen Industri Agro Kemenperin mengatakan bahwa utilitas membaik ikut mengerek kinerja ekspor.

"Ekspor produk olahan kopi mencapai 597,81 juta dolar AS atau naik menjadi 11,41 persen," ungkap Putu pada Bisnis baru-baru ini.

Sedangkan untuk neraca perdagangan produk olahan kopi telah mengalami surplus sebesar 503 juta dolar AS. Putu mengatakan bahwa ekspor produk olahan kopi pada 2021 lebih didominasi kopi instan senilai 109 juta dolar AS dan kopi mix berbasis kopi instan sebesar 455 juta dolar AS.

Namun, sebaliknya realisasi volume produksi industri olahan kopi pada 2021 telah tercatat mencapai hingga 660.804 ton dengan produksi biji kopi atau green bean mencapai 765.415 ton. Volume produksi green bean tersebut meningkat senilai 1,2 persen dari 2020 dan naik menjadi 4,2 persen secara nilai.

Sedangkan menurut Moelyono Soesilo selaku Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEIKI) memproyeksikan bahwa serapan kopi ke industri penggilingan pada tahun ini akan kembali ke masa sebelum pandemi di angka 380.000 ton hingga 385.000 ton. Pada 2021 saja angka serapan relatif stagnan di posisi 370.000 ton.

Ketua Bidang Specialty dan Industri AEIKI mengatakan bahwa memang tidak seluruhnya produksi perkebunan kopi nasional masuk ke proses penggilingan. Sebagian melalui proses pembakaran lalu sisanya diserap bentuk komoditas.

Reni Yanita selaku Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin sebelumnya mengatakan bahwa pertumbuhan IKM pengolahan kopi pada tahun ini banyak ditopang penjualan di kedai kopi dan penjualan daring. Seiring pergeseran pola konsumsi juga belanja masyarakat, industri pengolahan kopi diprediksi lebih bergairah.

"Kedai kopi dan masyarakat terbiasa adaptasi kebiasaan baru, penjualan digital, pelonggaran aktivitas ekonomi. Kami yakin penjualan produk-produk kopi memulih dan semakin meningkat," ungkapnya.