freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Potensi Ekspor Kopi Jabar Tembus Miliaran Dolar, BI: Jumlah Itu Bisa Lebih Besar

3 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor kopi

Close-up roasted coffee beans via Freepik

• BI Kantor Perwakilan Jawa Barat mengatakan ekspor kopi dari Jawa Barat baru sekitar 40 juta dollar AS per tahun.

• Salah satu wujud upaya mengembangkan kopi spesial khas Jabar menuju pasar global adalah dengan dilakukannya rangkaian kegiatan seperti Cup of Excellence.

Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Barat memaparkan ekspor kopi dari Jawa Barat saat ini baru sekitar 40 juta dollar AS per tahun. Jumlah itu diperkirakan akan terus tumbuh sangat besar seiring menjamurnya kafe dan penikmat kopi di Indonesia.

“Potensi ekspor kopi dari Jabar ini sebenarnya cukup besar. Jika kita lihat sejarah, Vietnam dulu belajar menanam kopi dari kita. Tetapi sekarang sudah bisa ekspor kopi hingga 2 miliar dollar AS per tahun, mestinya Indonesia juga bisa,” ujar Kepala Bank Indonesia Jabar, Herawanto dalam acara Cup of Excellence (COE) di mall PVJ, kota Bandung, Jumat (28/1/2022).

Ditambah kondisi perekonomian global yang sudah sangat baik akan mendukung geliat perdagangan dunia menjadi lebih positif, termasuk permintaan ekspor berbagai komoditas kepada Indonesia.

Herawanto mengatakan, Jabar memiliki kondisi geografis yang unggul dengan gugusan gunung. Kondisi tersebut mendukung untuk menanam berbagai jenis kopi untuk komoditas ekspor. “Jabar memiliki kelebihan geografis yang terdiri dari gugusan gunung. Kondisi ini seharusnya mendukung untuk ditanami berbagai jenis kopi,” ujar Herawanto.

Namun untuk mencapai potensi optimal diperlukan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak, bila tidak maka sulit berkembang.
“Kita harus all out mendorong komoditas seperti kopi. Karena tanpa bantuan semua pihak, potensi Jabar tetap akan sulit berkembang. Apalagi, ekonomi Jabar menjadi kontributor ekonomi terbesar ketiga secara nasional dengan pangsa pasar 13,5 persen dari PDB Indonesia keseluruhan,’ tambahnya.

Namun, untuk mengoptimalkan pemulihan ekonomi Jawa Barat, khususnya mendorong ekspor dan menggalakkan substitusi impor perlu dilakukan pengembangan komoditas dengan potensi besar agar mampu menembus pasar global sekaligus melakukan substitusi produk impor pasar domestik.

Menurut Herawanto, salah satu komoditas paling memiliki daya saing ekspor adalah kopi. Hal ini selain karena terindikasi dari tingginya ekspor kopi dibandingkan nilai impornya, daya jual sebagai substitusi kopi impor di pasar domestik juga memiliki pasar yang besar.

Salah satu wujud upaya mengembangkan kopi spesial khas Jabar menuju pasar global adalah dengan dilakukannya rangkaian kegiatan seperti Cup of Excellence. Kegiatan hasil kerja sama BI, Pemprov Jabar, Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), dan OJK ini menjadi pembuka jalan bagi pertanian kopi Indonesia untuk menjual produk secara global.

“Event COE menjadi pembuka jalan bagi para petani kopi lokal untuk melakukan ekspor dan menjual produk kopi melalui berbagai marketplace,” tutur Herawanto.