INFO INDUSTRI
21 Maret 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
• Rusia adalah pemasok gas alam dan energi bagi sejumlah negara-negara di Uni Eropa.
Sejumlah negara menjatuhkan berbagai macam sanksi untuk Rusia, menyusul invasinya ke Ukraina. Salah satu sanksi terbesar adalah penghentian impor komoditas energi dari Rusia. Aksi ini dilemparkan Amerika Serikat (AS) untuk pasar domestik mereka. Namun tindakan disusul penolakan dari negara-negara Uni Eropa terutama Jerman dan Hungaria.
Sebagian besar negara-negara Uni Eropa bergantung terhadap impor energi dari Rusia untuk memenuhi kebutuhan domestik mereka. Seperti dilaporkan ole Badan Statistik Uni Eropa (Eurustat) bahwa tingkat ketergantungan impor energi Uni Eropa terus meningkat. Pada tahun 2000, mencatatkan impor sebesar 56,28 persen, data ini meningkat menjadi 60,46 persen pada 2019.
Tingkat ketergantungan impor energi menunjukkan besaran energi yang harus diimpor suatu negara. Nilai persentase itu dihitung berdasarkan impor bersih energi kemudian dibagi dengan jumlah kotor konsumsi energi domestik ditambah dengan angka supplai bahan bakar pada kapal pelayaran internasional. Jika hasil persentase minus, maka suatu negara tergolong eksportir energi. Sementara itu jika nilai persentase di atas 100 persen, maka negara tersebut menyimpan stok.
Merujuk pada peta persentase dinatas, negara-negara Uni Eropa memiliki tingkat ketergantungan impor energi yang cukup variatif. Estonia menjadi negara dengan ketergantungan impor terendah yakni hanya 4,84 persen. Sedangkan negara-negara lain mencatatkan persentase antara 30-50 persen, dan ada juga di atas 50 persen. Bahkan rasio tertinggi dicetak oleh Luksemburg dengan persentase 95,04 persen yang menandakan negara tersebut sepenuhnya hidup dari impor energi.
Eurostat mengungkapkan bahwa pasokan utama energi impor setiap negara berbeda-beda. Di negara seperti Malta, Swedia, Situs, dan Malta, 80% impor negaranya berbentuk minyak bumi. Di sisi lain, lebih dari sepertiga impor energi di Austria, Hungaria, Slovakia, dan Italia adalah komoditas gas. Begitupun dengan Polandia yang mengimpor 20% bahan bakar padat terutama batu bara.
Adapun Rusia adalah negara pemasok gas alam, minyak bumi, dan batu bara terbesar untuk Eropa. Eurostat mencatat bahwa Rusia selalu menguasai suplai tiga komoditas bahan bakar tersebut ke Eropa dalam rentang waktu satu dekade ke belakang. Meskipun pada 2012 lalu suplai batu bara Rusia sempat disusul oleh impor AS.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi