freightsight
Sabtu, 27 April 2024

DOMESTIK

Transportasi dan Pergudangan Alami Pemulihan Tertinggi, Pascapelonggaran Mobilitas Masyarakat

10 Agustus 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Gudang

Pergudangan via supplychainindonesia.com

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ekonomi Indonesia triwulan II-2022 tumbuh sebesar 5,44 persen jika dibanding dengan triwulan II-2021 (yoy).

Perusahaan penyedia jasa logistik yang bisa memanfaatkan peluang pada keempat lapangan usaha kontributor terbesar PDB itu dengan meningkatkan efisiensi juga nilai tambah layanan.

Badan Pusat Statistik (BPS) di sini mencatat bahwa ekonomi Indonesia pada triwulan II-2022 tumbuh sebesar 5,44 persen jika dibanding dengan triwulan II-2021 (yoy). Pertumbuhan ini rupanya memang terjadi pada hampir semua lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu Transportasi dan Pergudangan yang jumlahnya sebesar 21,27 persen.

Setijadi selaku Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) di sini juga menyatakan bahwa hal itu menunjukkan pemulihan Transportasi dan Pergudangan yang paling baik dan paling konsisten jika dibandingkan dengan lapangan usaha lainnya. Pada triwulan II-2022 lapangan usaha itu juga tentu saja menjadi tumbuh tertinggi sebesar 15,79 persen secara tahunan (yoy).

"Pertumbuhan Transportasi dan Pergudangan yang tinggi itu didorong terutama oleh lapangan usaha Industri Pengolahan; Pertambangan dan Penggalian; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; serta Perdagangan," ungkap Setijadi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/8/2022).

Beliau di sini juga menambahkan perusahaan penyedia jasa logistik yang tentu saja bisa memanfaatkan peluang pada keempat lapangan usaha kontributor terbesar PDB itu dengan meningkatkan efisiensi juga nilai tambah layanan. Peluang layanan logistik ini tentu saja juga dapat dilihat berdasarkan wilayah. Mengacu terhadap data BPS, wilayah Maluku serta Papua juga tentunya menunjukkan tingkat pertumbuhan tertinggi pada triwulan II-2022, yaitu 13,01 persen (yo).

Setijadi di sini rupanya juga ikut menjelaskan bahwa SCI mencatat pada triwulan I-2022 yang ternyata wilayah itu juga tumbuh tertinggi yaitu sebesar 10,75 persen (yoy). Sementara itu, wilayah-wilayah lainnya justru tumbuh sekitar 3,2-6,5 persen pada kedua triwulan itu.

"Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Kawasan Timur Indonesia itu dipengaruhi keberhasilan pemerintah meningkatkan konektivitas logistik, terutama dengan pengembangan infrastruktur transportasi laut. Keberhasilan ini perlu didorong lagi dengan peningkatan konektivitas hinterland," tutupnya.