PELABUHAN
5 Desember 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
Operator Terminal Peti Kemas (TPK) Sorong di Provinsi Papua Barat akan mengoperasian layanan pelabuhan selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.
Operator Terminal Peti Kemas (TPK) Sorong di Provinsi Papua Barat akan mengoperasian layanan pelabuhan selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Sorong, Jece Julita Piris yang mengatakan bahwa operasional TPK Sorong perlu disesuaikan dengan peningkatan arus barang.
“Sebagian besar komoditas utama untuk kebutuhan masyarakat masuk melalui TPK Sorong, sehingga terminal harus siap kapanpun kapal masuk agar bisa segera dilakukan aktivitas bongkar muat,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Rabu (30/11/2022).
Pengaturan waktu operasional baru di TPK Sorong harus disampaikan kepada para stakeholder terkait. Salah satu yang menjadi perhatian bagi KSOP adalah jam kerja di hari Minggu. Yang mana selama ini merupakan hari libur untuk beribadah. Maka dari itu, Jece mengaku bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk menyampaikan penyesuaian waktu kerja baru di TPK Sorong.
Menurutnya, ada pengaturan waktu bagi pekerja agar tidak mengganggu waktu ibadah. Yakni bisa dilakukan secara bergilir dengan pekerja lain, sehingga tidak perlu ada pekerja yang meninggalkan ibadahnya. Dalam arti lain, tidak ada kewajiban bagi pekerja yang beribadah di hari Minggu, termasuk juga bagi pekerja yang beribadah di hari Jumat.
Kepala Perusahaan Pelayaran PT SPIL Cabang Sorong, Faizal Arifin merespon baik penyesuaian waktu operasional baru di TPK Sorong. Menurutnya, penyesuaian waktu kerja tersebut akan berdampak pada operasional kapal.
Adapun bagi pelayaran, semakin cepat bongkar muat dilakukan maka akan semakin cepat kapal berlayar. Dengan penyesuaian waktu kerja, diharapkan kegiatan bongkar muat dapat dilakukan sesaat setelah kapal sandar di dermaga terminal.
“Optimalisasi waktu operasional diharapkan dapat mempercepat kegiatan bongkar muat sehingga distribusi barang bisa berlangsung lebih cepat. Dengan proses bongkar muat yang cepat maka port stay kapal pun bisa lebih cepat sehingga diharapkan dapat meningkatkan kedatangan kapal lain di TPK Sorong,” papar Faisal.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) Wisyaswendra mengatakan bahwa pihaknya telah mendukung secara penuh rencana penyesuaian waktu kerja di TPS Sorong. Sebagai operator terminal, pihaknya selalu siap ketika diminta untuk mewujudkan kelancaran arus logistik di Kota Sorong dan sekitarnya.
Menurut Widyaswendra, penetapan waktu kerja di TPK Sorong merupakan salah satu langkah strategis dalam mendukung pembangunan di wilayah Indonesia Timur.
“Jika kapal dapat mempersingkat proses kegiatan bongkar muat, hal itu dapat memberikan efisiensi bagi pelayaran, karena jika port stay berkurang maka diharapkan dapat membuat biaya logistik lebih kompetitif,” sebutnya.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi