freightsight
Kamis, 21 November 2024

TEKNOLOGI

Sri Mulyani Perintahkan Jenderal Bea Untuk Tekan Biaya Logistik dan Perbaikan Sistem IT

1 November 2021

|

Penulis :

Editor Freightsight

Wadah kaca berisi koin beserta tumpukan koin

Glass Jar Full of Money © Freepik via Freepik

Baru-baru ini, Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) mendapatkan perintah dari Mulyani Indrawati untuk menekan biaya logistik, dan waktu bongkar muat. Tujuan dari perintah tersebut adalah demi meningkatkan daya saing, serta efisiensi ekonomi agar nantinya bisa lebih meningkatkan produktifitas.

"Saya juga berharap dengan langkah-langkah nyata ini, biaya logistik dan waktu untuk keluar masuk dan arus barang bisa terus ditekan secara efisien," ujar Sri pada Peringatan Hari Bea Cukai ke 75 di Jakarta, Sabtu (2/10/2021)

Menurut Bendahara Negara tersebut, era teknologi yang kini sudah berjalan di Indonesia seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik untuk membangun ekosistem logistik nasional oleh pihak Bea Cukai. Dari pandangan Sri, teknologi digital yang saat ini ada, mampu memberikan potensi pembangunan sebuah sistem yang akan lebih efisien dan lebih baik.

Hal lain yang juga disoroti oleh Sri Mulyani adalah mengenai pelayanan pada bidang ekspor, impor yang masih perlu dilakukan perbaikan. Dengan adanya perbaikan pada langkah-langkah pelayanan tersebut, ekonomi Indonesia akan bisa terus tumbuh dengan kompetitif, produktif, dan efisien.

"Kesiapan dari Bea Cukai untuk memperbaiki sistem IT, melakukan inovasi pelayanan, tentunya akan menjadi penentu kemampuan kita dalam mendukung dan melayani perekonomkan kita," jelasnya.

Mengingat Bea Cukai adalah pihak penting yang menerima barang negara, maka Sri Mulyani berharap dengan adanya penggunaan teknologi digital, tidak akan ada lagi pelayanan Bea Cukai yang terhambat, apalagi karena masalah di bidang IT.

"Saya juga apresiasi Bea Cukai yang melakukan berbagai macam pembinaan bagi industri dan pelaku ekonomi untuk tujuan ekspor, baik itu di dalam Kawasan Berikat atau kemudahan Impor tujuan ekspor yang memiliki kontribusi hingga 45% dari total ekspor nasional." tambahnya

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa canggihnya teknologi memang mampu memberikan berbagai macam kemudahan di berbagai aspek. Bea Cukai mungkin bisa memaksimalkan IT untuk mendukung pelayanan efisien yang diharapkan oleh Menteri Keuangan Indonesia.